Bahkan bila perlu kita tidak boleh menghitung jumlah kebaikan yang kita lakukan. Kita mengoleksi kebaikan sampai kita pun tidak tahu berapa jumlah kebaikan yang kita lakukan.
Barangkali kalau mengoleksi barang kita gampang menghitungnya. Kita gampang mengingat darimana barang yang kita peroleh.
Melakukan kebaikan sekiranya tidak dihitung. Semakin sering kita melakukan kebaikan, semakin kuat kesadaran kita bahwa kebaikan adalah prioritas dari kehidupan kita.
Lebih jauh, mengoleksi kebaikan merupakan ekspresi iman kita kepada Allah. Kita mewujudnyatakan iman yang kita yakini lewat perbuatan nyata kepada sesama. Jadi, kita beriman soal apa yang terucap lewat bibir dan tertulis di kertas. Akan tetapi, beriman dengan cara melakukan kebaikan.Â
Maka dari itu, tak masalah kalau kita menjadi kolektor barang-barang tertentu. Namun, kita tidak boleh melupakan prioritas kita, yakni melakukan kebaikan.
Juga, kalau kita mengoleksi barang tertentu, sekiranya hal itu tidak mengorbankan diri kita, relasi kita dengan sesama, dan bahkan menghancurkan orang lain dan ciptaan Tuhan. Kalau kita mengoleksi barang tertentu, kita sekiranya mengimbangi aksi itu dengan upaya untuk melakukan kebaikan sebanyak mungkin.
Kalau boleh, mengoleksi kebaikan jauh melampaui barang yang kita kumpulkan. Toh, pada akhirnya kita akan lebih dikenang karena kebaikan daripada barang yang kita kumpulkan.Â
Salam