Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Akankah Arsenal Mendapatkan Penghiburan Lewat Piala Eropa?

16 April 2021   09:07 Diperbarui: 16 April 2021   09:11 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para pemain Arsenal merayakan gol ke gawan Slavia Praha para perempat final leg ke-2 Piala Eropa. Sumber foto: Getty Images via Goal.com

Dengan menyingkirkan Slavia Praha (agregat 5-1), Arsenal pun menjadi salah satu semifinalis di Piala Eropa musim ini. Di semifinal, Arsenal akan bertemu dengan tim asal Spanyol, Villareal.

Duel dengan Villareal bisa berimbang. Arsenal tidak dalam kondisi bagus di Liga Inggris sehingga tidak ada alasan bagi Villareal tunduk begitu saja.

Arsenal kerap kali tampil tidak konsisten. Makanya, hanya energi ekstra dan motivasi kuat yang bisa meloloskan pasukan Mikel Arteta ke partai final. Bahkan meraih trofi itu sendiri.  

Bermain di partai final bisa menjadi nilai plus bagi Arsenal. Apalagi kalau Arsenal berhasil meraih trofi Piala Eropa. Trofi itu bisa memberikan penghiburan terbesar bagi Arsenal yang belum menemukan performa terbaik pada musim ini, terlebih khusus di Liga Inggris. 

Di Liga Inggris, Arsenal masih jauh dari zona piala Eropa. Target bermain di Liga Champions terlihat sudah melayang jauh. Kalau tidak memanfaatkan tujuh laga tersisa, Arsenal hanya bermain di level domestik pada musim depan.

Tentu saja, situasi ini sangat tidak menyenangkan untuk Arsenal yang kerap kali mendatangkan pemain baru dan dengan harga yang cukup banyak. Investasi pemain baru seyogianya berbanding lurus dengan hasil positif di lapangan hijau.

Namun, Arsenal mengalami situasi rumit. Di Liga Inggris, Arsenal tampil kurang konsisten. Malah, Arsenal harus tunduk pada tim-tim kuda hitam seperti Leicester City, West Ham, dan Everton. Padahal, Arsenal sudah lama dikenal sebagai salah satu tim tangguh di Liga Inggris.

Memang, tak dipungkiri peta persaingan kompetesi sudah berubah drastis. Dominasi tiga atau empat klub tidak begitu nampak pada beberapa musim terakhir. Klub-klub seperti Leicester City dan musim ini West Ham berhasil memberikan warna tersendiri di Liga Inggris.

Klub-klub ini tidak saja menyingkirkan klub seperti Arsenal dari zona liga champions. Namun, mereka juga mengganggu kemapanan tim-tim besar. Jadi, mengejar tiket ke Liga Champions dan bahkan piala Eropa tidak lagi gampang.

Semua tim harus kerja keras. Tiap laga tidak boleh dipandang sebelah mata. Kalah konsistensi berarti harus siap merelakan posisi ke klub lain.

Arsenal merasakan itu di Liga Inggris. Kalah konsistensi menempatkan Arsenal di posisi 9 klasemen sementara Liga Inggris. Sebenarnya posisi itu kurang cocok untuk tim sekelas Arsenal. Akan tetapi, ketidakstabilan tidak berpihak pada Arsenal.

Kompetesi Piala Eropa seolah memberikan warna bagi Arteta dan skuadnya. Kendati naik turun di Liga Inggris, Arsenal masih bertahan di Piala Eropa.

Arsenal sendiri bukanlah favorit di Piala Eropa. Malahan yang lebih difavoritkan untuk meraih trofi Piala Eropa musim ini adalah saingannya di Liga Inggris, MU.

Andaikata Arsenal dan MU bertemu di partai puncak, Arsenal harus bekerja ekstra keras. Pasukan Ole Gunnar Solksjaer menunjukkan konsistensi yang cukup diperhitungkan di Liga Inggris pada musim ini.

Menjadi sangat sulit bagi Arsenal kalau berhadapan dengan MU di partai final. Sama-sama berasal dari kompetesi yang sama. Sudah saling mengenal.

Dengan mentalitas yang ditampilkan Arsenal di Liga Inggris, boleh jadi peluang untuk meraih trofi Liga Eropa pun akan sulit. Juga, kalau ditilik dari penampilan dan posisi di Liga Inggris, di atas kertas MU unggul atas Arsenal.

Memang, terlalu dinih berbicara partai final untuk Arsenal. Pertama-tama Arsenal harus mengatasi Villareal, tim papan tengah dari La Liga Spanyol. Arsenal tidak boleh memandang sebelah mata pasukan Kapal Selam Kuning, julukan untuk Villareal.

Apalagi, Arsenal dilatih oleh Unai Emery, mantan pelatih Arsenal. Emery dipecat dan digantikan oleh Arteta, pelatih saat ini. Emery bisa menjadikan laga kontra Arsenal sebagai cara untuk mencari pengakuan diri bahwa pemecatannya bukanlah keputusan tepat. Maka dari itu, Arsenal mesti menggerakkan energi penuh di dua leg partai semifinal Piala Eropa kontra Villareal.

Kalau mau menjadikan trofi Piala Eropa sebagai penghiburan bagi klub di akhir musim ini, Arsenal harus menembakkan bulet yang tepat di setiap laga. Praktisnya, ada tiga laga untuk mencapai trofi Piala Eropa. Dua leg semifinal dan partai puncak.

Akankah Arsenal tampil impresif di tiga laga itu?

Sangat sulit untuk menjadikan penampilan Arsenal di Liga Inggris sebagai rujukan. Arsenal harus meninggalkan ketidakstabilan di Liga Inggris untuk bisa mengeluarkan kemampuan terbaik di Piala Eropa.

Dengan kata lain, Arsenal perlu menjadi tim berbeda saat bermain di Piala Eropa. Apabila Arsenal mau memberikan penghiburan untuk klub dan suporter, ketidakstabilan Arsenal di Liga Inggris tidak boleh menjangkiti mentalitasnya saat berlaga di Piala Eropa.

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun