Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Selama Sepekan Semua Pekuburan Umum di Filipina Ditutup, Alasannya?

30 Oktober 2020   20:48 Diperbarui: 30 Oktober 2020   21:04 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu situasi di Pekuburan di Filipina. Mulai 29 Oktober sampai 4 November, Pemerintah mengeluarkan instruksi untuk menutup semua pekuburan umum dari kunjungan masyarakat. Sumber foto: George Calvelo/ABS-CBN.com

Pekuburan menjadi bagian penting dalam komunitas sosial. Penempatan pekuburan juga bergantung pada konteks tertentu. Ada budaya di mana kuburan bisa ditempatkan di samping rumah dan digantung di gua.

Secara umum, masyarakat sudah membangun wilayah khusus sebagai area pekuburan. Jadinya, ada satu tempat yang satu dan sama bagi wilayah tertentu untuk menempatkan orang-orang yang telah meninggal dunia. Tempat peristirahatan terakhir.

Selain itu, proses kematian juga berhubungan dengan agama tertentu. Setiap agama mempunyai tata upacara tertentu. Karena ini, setiap praktis yang terjadi di masyarakat acap kali berhubungan dengan praktik agama yang dianut.

Filipina adalah negara yang bermayoritaskan Kristen Katolik. Dalam tradisi agama Kristen Katolik, setiap tanggal 2 November adalah hari untuk memperingati arwah orang yang sudah meninggal dunia. Selain mendoakna arwah di gereja, juga masyarakat didorong untuk mengunjungi kuburan mereka.

Karena ini, pemeluk agama Kristen Katolik umumnya akan berkunjung ke kuburan pada awal bulan November, lebih khusus 2 November. Yang dilakukan adalah memasang lilin dan berdoa bagi anggota keluarga yang telah meninggal dunia.

Masyarakat Filipina mempunyai tradisi yang sangat berbeda dari umat Katolik pada umumnya. Perayaan untuk memperingati orang-orang yang telah meninggal dunia menjadi salah satu perayaan besar. Banyak orang yang pulang kampung untuk sekadar berkunjung ke kuburan dari anggota keluarga mereka.

Umumnya, bukan 2 November masyarakat berkunjung ke kuburan. Biasanya, pada 1 November masyarakat sudah membanjiri pekuburan umum. Kerumunan massa tidak bisa dielakkan. Trafik di area pekuburan kerap terjadi. Makanya, pemerintah selalu turun tangan untuk mengatur lalu lintas masyarakat di pekuburan.  

Menariknya, masyarakat bukan sekadar berkunjung ke kuburan. Beberapa di antaranya membangun tenda, membawa makanan, dan bernyanyi di kuburan. Jadinya, situasi rumah keluarga seolah dipindahkan ke pekuburan. Ramai. Dari pagi hingga petang, masyarakat akan tinggal di kuburan.

Tradisi yang sangat berbeda. Pasalnya, umumnya orang hanya menghabiskan sejam bahkan lebih untuk berada di kuburan. Akan tetapi, di Filipina masyarakat bisa tinggal di kuburan sehari sebelum 1 November atau sepanjang hari pada 1 November.

Berita tentang kunjungan ke kuburan menjadi berita utama di awal bulan November. Tentang keramaian masyarakat. Tentang situasi di kuburan. Tentang kepercayaan masyarakat berkunjung ke kuburan. Juga, tentang bagaimana pemerintah mengatur alur massa yang berkunjungan dan berada di kuburan.

Di tengah pandemi korana, kunjungan ke kuburan pun dilarang. Pemerintah pusat Filipina mengeluarkan instruksi bahwa semua pekuburan umum di Filipina ditutup mulai dari tanggal 29 Oktober hingga 4 November mendatang. Selama seminggu.

Bukan sekadar instruksi. Wilayah pekuburan juga dijaga ketat oleh pihak kepolisian dan aparat desa. Karena ini, masyarakat tidak bisa masuk ke wilayah pekuburan.

Satu-satunya alasan dari pelarangan ini adalah pemerintah berupaya untuk menghindarkan kerumunan. Kerumunan massa ini bisa jadi menjadi salah satu sebab dari penyebaran virus Korona. Terlebih lagi, penanganan virus Korona di Filipina juga belum begitu terkendali secara total.

Pekuburan ditutup sepekan. Ini tentu saja membuat masyarakat agak kecewa.

Kunjungan ke kuburan setiap 1 dan 2 November sudah menjadi tradisi yang terbangun lama di dalam cara hidup masyarakat Filipina. Pada saat instruksi pemerintah ini keluar, masyarakat mencari cara agar tetap berkunjung ke kuburan. Pun, pemerintah dan gereja ikut mencari cara agar bisa mengakomodasi tradisi masyarakat ini.

Ada yang melakukan kunjungan sebelum 29 November. Akan tetapi, itu juga diatur oleh pemerintah daerah. Kunjungan tidak boleh melibatkan massa yang berjumlah besar. Misalnya, kunjungan diatur menurut desa dan alokasi waktu hanya 3 jam per hari.

Juga, ada pula yang merencanakan kunjungan setelah 4 November. Aturannya juga jelas, di mana tidak boleh menyertakan massa dalam jumlah besar dan alokasi waktu yang sangat terbatas.

Semuanya ini dilakukan karena kunjungan ke kuburan sudah menjadi tradisi yang membangun iman mereka sebagai pengikut Kristen. Pandemi korona boleh menghambat tradisi mereka, tetapi iman mereka selalu mencari jalan agar tetap mengunjungi keluarga mereka yang telah meninggal dunia.

Tahun ini, kunjungan ke kuburan dilarang. Karena ini, tidak sedikit orang bertanya tentang apakah perayaan Natal di gereja tetap berlangsung ataukah tidak pada bulan Desember mendatang.

Perayaan natal di Filipina juga merupakan salah satu perayaan besar. Harapannya, perayaan natal tahun ini tidak menemui hambatan. Paling tidak, masyarakat tetap merayakan natal dalam nada sukacita, walau terbelenggu oleh pandemi korona.

Salam Kasih

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun