Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Pilkada 2020, Mencari Pemimpin yang Memiliki "Sense of Crisis"

10 Juli 2020   08:09 Diperbarui: 10 Juli 2020   07:59 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pilkada secara langsung. Sumber foto: TribunNews.com

Kabarnya juga, Ismunandar siap bertarung dalam Pilkada bulan Desember mendatang. Dia kembali menjadi calon bupati Kutai Timur.

Kedua pejabat daerah ini terpilih karena suara rakyat untuk menjalankan amanah rakyat. Mereka seyogianya bekerja demi amanah rakyat.

Bertanggung jawab pada amanah rakyat itu menyata lewat kepeduliaan mereka pada krisis yang sementara menimpa rakyat. Mereka peduli pada krisis. Mereka bekerja dan mencari solusi agar rakyat keluar dari belenggu krisis tersebut.

Bukan sebaliknya, pemimpin seolah tinggal di menara gading dengan segala keamanan dan kenyamanannya. Sementara rakyat dibiarkan menderita di tengah belenggu krisis. Apalagi, di tengah rakyat berhadapan dengan krisis, para pemimpinnya melakukan skandal yang menambah beban bagi rakyat sendiri.

Sense of Crisis, Kriteria Pemimpin yang dicari pada Pilkada mendatang

Pada bulan Desember mendatang, sebagian wilayah di Indonesia akan melangsungkan pemilihan kepala daerah (pilkada). Kontestasi politik ini kerap menarik rakyat untuk terlibat aktif.

Pilkada kerap berlangsung seru. Pasalnya, pemimpin yang dipilih umumnya bersentuhan langsung dengan konteks kehidupan masyarakat. Juga, para pemimpin adalah sosok-sosok yang biasa dijumpai dalam kehidupan harian.

Pandemi korona sekiranya menjadi pelajaran berharga bagi rakyat. Pada situasi seperti ini, sangat perlu untuk mencari dan memilih seorang pemimpin yang mempunyai sense of crisis. Pemimpin yang tahu dan peka dengan situasi krisis.

Kualitas itu ditunjukkan lewat kepribadiaan yang mau bekerja untuk rakyat, terlebih khusus di tengah situasi sulit. Bukannya, mencari pemimpin karena kepentingan semata dan latar belakang tertentu.

Tentunya, ini menjadi tantangan serius bagi banyak petahana. Kalau mereka tidak terlibat aktif dalam situasi krisis selama pandemi korona, mereka bisa disingkirkan. Tetapi kalau mereka memiliki sense of crisis selama pandemi korona, mereka berpeluang terpilih lagi.

Masyarakat harus juga peka pada setiap calon pemimpin. Pilih orang yang tepat demi lima tahun yang cerah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun