Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ketika Perbuatan Baik Tidak Bisa Menyenangi Semua Orang

16 Mei 2020   20:01 Diperbarui: 16 Mei 2020   20:05 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi melakukan kebaikan. Sumber foto: Pexel.com

Hal ini memang biasa terjadi dalam konteks politik. Lawan politik atau pihak oposisi kadang kala melihat hal negatif di balik kebaikan yang dilakukan seorang pemimpin. Atau juga, berupaya mencari sisi negatif dari kebaikan yang ditampilkan. Realitas seperti ini merupakan salah satu konsekuensi berpolitik.

Tetapi ini juga membahasakan tentang realitas politik kanak-kanak. Sejatinya, peran oposisi tetap mendukung kebaikan pemangku jabatan atau pemimpin, sementara kesalahannya selalu dikritisi. Bukannya, semua hal dikritisi hingga tidak ada titik baik dari seorang pemimpin.  

Susahnya menyenangkan semua orang dengan perbuatan baik bukan saja terjadi di dunia politik. Ini juga terjadi pada konteks sosial lainnya. Ini bisa saja terjadi di kantor, di lingkungan tetangga, di sekolah dan konteks sosial lainnya.

Seorang teman bercerita saat temannya melihat kebaikannya dinilai sebagai bentuk mencari perhatian. Padahal, intensinya murni untuk menolong orang lain.

Tetapi, temannya itu tetap melihat kalau perbuatannya itu sebagai bentuk mencari nama di antara tetangga. Karena pandangan ini, dia menjadi tidak nyaman setiap kali membantu orang lain. Bahkan dia menjadi enggan untuk menolong.

Prinsipnya, kita tidak bisa menyenangkan dan memuaskan setiap orang yang kita temui. Apalagi kalau posisi kita sebagai seorang pemimpin.

Meski demikian, kita tidak boleh berhenti melakukan kebaikan. Sejauh intensi kita murni untuk membantu orang lain dari kesusahan, kita tetap melakukan kebaikan itu tanpa peduli pada penilaian orang lain. Hemat saya, apa pun penilaian orang lain, semuanya itu hanyalah nilai tambah dari perbuatan baik yang kita lakukan.

Kalau mereka menilai itu secara positif, kita pantas mensyukurinya. Kalau mereka melihat perbuatan baik itu dari kaca mata negatif, kita tidak perlu peduli. Barangkali saja, penilaian negatif itu terlahir karena sentimen dan ketidaksukaan tertentu.

Tetapi jika penilaian sesama untuk kebaikan kita, kita perlu menerimanya tanpa mengurangi intensi kita untuk berbuat baik. Pendeknya, kita tetap berbuat baik tanpa tergerus oleh penilaian dan sentimen orang lain.

Gobin Dd

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun