Ini juga bisa memberikan jaminan kepada kita kalau di tengah situasi krisis, kita dipimpin oleh seorang pemimpin yang sehat secara jasmani dan rohani.
Hemat saya, secara tidak langsung pemeriksaan kesehatan ala Presiden Jokowi menjadi undangan bagi siapa saja. Sedihnya, kalau kita menolak dan melarikan diri dari pemeriksaan kesehatan.
Hal ini terjadi beberapa anggota DPRD Blora, Jawa Tengah. Seperti yang diberitakan dalam Kompas.com 20/3/2020, beberapa anggota DPRD ini baru pulang dari kunjungan kerja ke Lombok, Nusa Tenggara Timur.
Sungguh disesalkan atas sikap beberapa anggota DPRD Blora ini yang menolak upaya tim medis dari dinas kesehatan kabupaten Blora untuk melakukan pemeriksaan kesehatan. Bahkan beberapa anggota DPRD itu menolak dengan keras upaya tim medis.
Pemeriksaan kesehatan itu merupakan langkah tepat. Pasalnya, anggota DPRD ini baru pulang melakukan perjalanan ke tempat jauh. Sebelum masuk ke kabupaten, mereka seharusnya dipastikan dalam keadaan sehat.
Bahkan kalau boleh, setiap orang yang melakukan perjalanan jauh ke luar daerah, seharusnya dikarantina selama 14 hari kalau kembali ke rumah. Proses karantina ini memastikan kalau mereka dalam kondisi fit setelah pulang dari daerah lain.
Apa yang dilakukan oleh beberapa anggota DPRD Blora ini tidak patut dilakukan oleh pejabat publik. Pasalnya, di tengah situasi bencana, para pejabat publik seharusnya menjadi garda terdepan dalam memberikan teladan kepada masyarakat.
Pemeriksaan kesehatan itu merupakan bagian dari undangan kepada masayarakat dan pemberiaan contoh kepada mereka untuk melakukan hal yang sama. Dengan ini, virus corona tidak menjadi sesuatu yang dicemaskan tetapi virus yang mesti dihadapi dengan keberaniaan.
Hemat saya, saat ada penolakan apalagi dari para pemimpin untuk melakukan pemeriksaan kesehatan, hal itu memberikan contoh yang tidak baik dan kesan negatif kepada masyarakat. Secara tidak langsung, hal itu juga memberikan pesan kepanikan.
Betapa tidak, entah apa pun motif beberapa anggota DPRD ini menolak pemeriksaan kesehatan, sikap mereka itu menyiratkan kecemasan dan kepanikan. Kecemasan dan kepanikan ini mempertegas kecemasan dan kepanikan kepada wabah Covid-19.
Sebaliknya saat anggota DPRD ini menerima pemeriksaan kesehatan, saat itu mereka bisa memastikan kepada rakyat kalau pemeriksaan kesehatan itu demi kepentingan umum. Selain itu, pemeriksaan kesehatan bukanlah sesuatu yang patut dicemaskan.