Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Sistem "Curfew Time" a la Filipina dalam Mengatur Jam untuk Tidak Keluar Rumah Selama Lockdown

16 Maret 2020   20:04 Diperbarui: 17 Maret 2020   05:46 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: news.Abs-cbn.com

Beberapa hari terakhir ini, pemerintah Filipina menerapkan karantina di Ibu Kota Manila. Proses karantina ini kemudian diikuti oleh beberapa kota dan provinsi di Filipina.

Keputusan ini terlahir karena beberapa kasus yang ditemukan. Bahkan beberapa tempat yang masih "zero case" ikut memutuskan karantina guna mengantisipasi penyebaran virus Corona.

Dalam proses karantina ini, semua sekolah diliburkan. Kegiatan yang melibatkan banyak orang mesti dibatalkan.

Kalau mau memasuki satu provinsi, orang itu harus mengantongi surat tanda kesehatan. Surat ini bisa membuktikan kalau orang itu tidak mempunyai rekam jejak sakit tertentu.

Selain itu, di beberapa titik-titik strategis pemerintah menerapkan sistem check up yang ketat dan teliti. Sistem pengecekan ini tidak hanya melibatkan pihak medis, tetapi militer, polisi, dan aparatur desa.

Tidak hanya itu. Pemerintah juga menerapkan waktu untuk keluar rumah, yang disebut "Curfew time." Curfew time merupakan waktu dimana orang seharusnya berada di dalam rumah dan kapan orang itu boleh keluar rumah.

Di provinsi di mana saya tinggal, bagian utara Filipina,  gubernur setempat telah mendeklarasikan curfew time dari pukul 8 malam hingga 5 pagi. Sebelumnya, waktu curfew time adalah dari pukul 9 sampai pukul 4 dini hari.

Artinya dalam rentang waktu ini, seorang mesti masuk dan berada di rumah pukul 8 malam dan tak seorang pun diperbolehkan keluar dari rumah hingga pukul 5 pagi.

Semuanya mesti tinggal di dalam rumah, kecuali dalam kasus mendesak atau emergency. Bahkan pemerintah menegaskan kalau siapa saja yang tidak menaati aturan tersebut, mereka bisa saja ditangkap oleh pihak kepolisian dan mendapat sanksi tegas.

Sikap pemerintah Filipina ini menunjukkan bagaimana mereka melihat dan menilai bahaya Covid-19. Meski hal ini membuat orang tidak merasa nyaman, tetapi paling tidak ini menjadi solusi untuk menyebarkan virus Corona.

Kota menjadi sepi. Tempat-tempat publik ditutup lebih awal. Kebiasaan berkumpul hingga larut malam ditiadakan. Semua orang seyogianya berada di rumah dalam tentang waktu yang telah ditentukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun