Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Penyesalan Napoli dan Nasib Gennaro Gattuso Berada di Ujung Tanduk

20 Januari 2020   11:56 Diperbarui: 20 Januari 2020   12:18 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Bleacher Report Football

Carlo Ancelotti berhasil membawa Napoli ke babak 16 besar Liga Champions setelah mengalahkan Genk (4-0). Namun kabar baik ini tidak dibarengi dengan sikap manajemen klub.

Tidak sampai tiga jam setelah keberhasilan ini, klub Napoli malah memutuskan memecat pelatih yang sudah melalangbuana di pelbagai klub besar di Eropa ini.

Alasan satu-satunya pemecatan itu adalah performa buruk Napoli di level domestik, kompetesi Seri A, Italia.

Tidak menunggu lama, klub liga Inggris, Everton meminang Ancelotti. Sejak melatih Everton pada 22 Desember, Ancelotti sudah melakonkan 6 laga.

Dari 6 laga tersebut, Ancelotti berhasil mengantarkan 3 kemenangan, 1 kali seri dan 2 kali kalah. Catatan ini tidak terlalu buruk mengingat Ancelotti juga datang ke Everton untuk memperbaikan performa Everton.

Di sisi lain, pemecatan Ancelotti oleh Napoli tidak membawa kesan positif. Salah satu keputusan yang sedikit membingungkan adalah penentuan Gennaro Gattuso menggantikan Ancelotti. Padahal Gennaro Gattuso dipecat oleh AC Milan di akhir kompetesi 2018/19.


Menimbang perjalanan sejarah dan pengalaman karir dari kedua pelatih asal Italia ini, Ancelotti masih sulit untuk dibandingkan dengan Gattuso. Bahkan dalam karir kepelatihannya, Gattuso belum pernah mengantar tim yang dilatihnya meraih kemenangan.

Yah, alih-alih ingin memperbaiki performa tim yang anjlok di bawah Ancelotti, Napoli malah terperosok lebih dalam. Sejak duduk di kursi pelatih Napoli pada 10 Desember, Gattuso sudah melakonkan 5 laga di kompetesi Serie A. Sedihnya, dari lima laga itu, Gattuso mengalami 4 kekalahan dan hanya sekali menang.

Karena hasil buruk ini, spekulasi mencuat kalau Gattuso akan tidak bertahan di Napoli. Kabarnya pemilik klub Aurelio De Laurentiis sudah menyiapkan pelbagai kemungkinan andaikata Gattuso pergi dan dipecat.

Gattuso mempunyai kesempatan untuk memperbaiki statusnya di Napoli. Pada laga di Coppa Italia, Napoli akan berhadapan dengan Lazio. Laga ini bisa menjadi tolok ukur apakah Gattuso akan pergi atau tidak.

Tidak hanya itu, pekan depan Napoli akan menghadapi ujian besar di kompetesi Serie A. Juventus, sang juara bertahan bisa menjadi ujian akhir bagi Gattuso atau hal itu bisa menjadi titik balik dari mantan pemain AC Milan.

Pastinya Gattuso dan anak-anak asuhnya akan sulit meladeni Juventus di mana salah satu bintang mereka Cristiano Ronaldo sementar "on fire" di beberapa pertandingan di tahun baru, 2020 ini.

Kalau saja, Gattuso gagal dalam dua pertandingan ini, Gattuso mesti menyampaikan "Good Bye" pada karirnya di Napoli.

Nasib Napoli saat ini tidak lepas dari keputusan berani memecat Ancelotti dan memberikan tempat kepada Gattuso, yang nota bene juga dipecat oleh AC Milan karena  perfoma buruk.

Di sini, Napoli kelihatannya tidak serius untuk memperbaiki situasi mereka. Malah mereka mengambil langkah yang menjebak diri mereka pada lubang yang lebih dalam.  

Melihat nasib Napoli saat ini, mungkin saja di satu sisi, klub Napoli menyesali atas pemecatan Ancelotti. Faktanya pemecatan itu tidak menyelesaikan masalah, tetapi sebaliknya memperumit persoalan yang ada. Gattuso bukanlah jawaban yang tepat untuk memperbaiki performa Napoli.

Di sisi lain, hal ini juga mengingatkan manajemen klub kalau pemecatan pelatih bukanlah solusi semata-mata. Ancelotti telah berhasil mempertahankan posisi Napoli di Liga Champions, walaupun di komptesi domestik Liga Italia Napoli agak terseok-seok. Bukan tidak mungkin, bila Napoli mempertahankan Ancelotti, situasi bisa berubah.

Tetapi melihat penampilan Napoli di bawah kendali Gattuso, laju Napoli malah semakin tidak jelas dan bisa memperparah perjalanan tim di Liga Champions.

Di bawah kendali Ancelotti, Napoli tidak konsisten di level domistik, sementara di Liga Champions, Ancelotti bisa menunjukkan taji Napoli untuk bersaing dengan tim-tim lainnya.

Salah satunya bagaimana Napoli mengalahkan Liverpool di depan pendukung Napoli dan menahan imbang Liverpool di Anfield. Hal ini terjadi pada dua pertemuan mereka tahun lalu pada kualifikasi grup Liga Champions.

Menurut harian asal Italia, La Gazzeta dello Sport, atas hasil buruk yang diraih oleh Napoli terutama setelah kalah 2-0 dari Fiorentina, kabarnya pemilik klub De Laurenttis menyesali keputusannya memecat Ancelotti dan mengingingkan pelatih Everton itu kembali ke Napoli (Football Italia. Net 20/1/20).

Keinginan untuk membawa pulang Ancelotti pastinya sulit. Dia sudah berada di bawah kontrak Everton. Selain itu, Ancelotti pasti berpikir banyak kali untuk kembali ke klub yang sebegitu gampang memecatnya.

Penyesalan memang  selalu datang terlambat. Penyesalan ini juga bisa menjadi pelajaran bagi manajemen klub sepak bola sebelum mengambil sebuah keputusan, entah keputusan memecat seorang pelatih maupun membeli dan menjual para pemain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun