Mohon tunggu...
Donny rumagit
Donny rumagit Mohon Tunggu... Petani - Saya saat ini beraktivitas sebagai petani

Lahir di langowan

Selanjutnya

Tutup

Nature

Berdamai dengan Alam

30 Juli 2020   08:57 Diperbarui: 30 Juli 2020   08:52 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Om Tani Pe Cerita (08)
Berdamai Dengan Alam///
Hallo... selamat pagi om Tani pe tamang- tamang apa kabar hari ini??? Semoga kita semua dalam keadaan sehat-sehat.
Di tengah ketidakpastian situasi karena corona yang terus mengancam kesehatan kita semua. Bersyukur adalah sikap yang  tepat, daripada mengeluh terus dengan keadaan dan kondisi yang ada saat ini. Bersyukur baik untuk kesehatan mental dan membebaskan diri dari belenggu kecemasan. Mungkin torang perlu renungkan bersama, torang lebih cepat dan mudah membuat daftar permintaan atau keluhan atas kekecewaan daripada membuat daftar syukur atas apa yang sudah kita jalani dan dapati. Mungkin ini hal yang wajar sebagai manusia. Kita masih perlu sama-sama belajar dan didewasakan.
Selesai mengikuti Bimtek peningkatan SDM di Mercure Resort, Selasa malam lalu. Om Tani pulang kerumah Langowan, hujan menemani sepanjang perjalanan dari Mandolang sampai Langowan. Rasa was-was dan kuatir akan bahaya longsor menghinggapi om Tani, apalagi jalur di Sea- Warembungan, Tinoor Tomohon sampai Leilem rawan bencana longsor kalau musim hujan. Pas sampe dirumah, gelap gulita ternyata listrik mati mulai dari Sore dan berlanjut sampai rabu pagi.
Hujan dan Bencana Longsor
Sejak awal Juli, hujan terus turun di daerah Nyiur Melambai, pertanda musim penghujan telah tiba. Kondisi ini harus diwaspadai karena Sulut termasuk daerah rawan bencana. Kata hujan dan banjir seakan menjadi pasangan serasi yang selalu berdampingan dan sulit dipisahkan. Hal ini bisa kita lihat apa yang telah dialami saudara-saudara kita yang ada di Kabupaten Bolaang Mongondow dan Kabupaten Bolsel, bencana banjir menghantam. Hampir semua rumah warga terendam banjir, berbagai fasilitas public hancur, seperti beberapa jembatan putus, jalan-jalan tertimbun longsoran tanah, bahkan ada salah satu sangadi yang hanyut dibawa arus banjir. Bencana ini menjadi alarm bagi kita semua.
Banjir bandang adalah salah satu bencana alam yang mengerikan. Tidak seperti banjir yang berupa meluapnya air sehingga menggenangi pemukiman, namun banjir bandang merupakan banjir yang disertai dengan aliran air atau arus air yang sangat deras. Banjir bandang merupakan banjir yang datangnya tiba-tiba atau cukup mendadak dengan disertai aliran air yang deras dan bercampur dengan material-material padat seperti lumpur, sehingga bisa menyeret apa saja yang dilewatinya. Banjir bandang adalah bencana alam yang sangat merugikan, bukan hanya merugikan secara material saja, namun juga seringkali menimbulkan korban jiwa dan dampak pasca banjir yang berupa kerusakan lingkungan.
Banjir bandang ini bukan hanya disebabkan oleh faktor alam saja, tapi kerusakan lingkungan yang disebabkan ulah manusia yang membuang sampah sembarangan, pembangunan gedung gedung mewah yang tak terkendali dengan tidak memperhatikan tata ruang, resapan air yang kian menipis dan eksploitasi alam dengan membuka tambang emas. Begitu juga dengan bencana tanah longsor, yang setiap tahun selalu menghantui kita. Disebabkan adanya pembalakan liar, pembukaan lahan sawit, pertambangan, dan beralihnya fungsi hutan lindung.
Sikap Om Tani bersama petani di Kelelondey yang menolak keras pembangunan sekolah dan fasilitas Militer di Lahan Kelelondey yang luasnya sekitar 350 hektar selain terancamnya ribuan petani juga karena faktor lingkungan, karena Kelelondey adalah daerah tangkapan air yang menjadi hulu DAS Danau Tondano, bayangkan kalau diatas 350 hektar lahan kelelondey telah berdiri gedung gedung mewah fasilitas TNI, maka ancaman bahaya banjir di Langowan kota dan Kakas sekitarnya sudah didepan mata..
Om Tani mengajak torang samua, untuk berdamai dengan alam, mulai dengan hal hal kecil yaitu membuang sampah pada tempatnya, bukan di got-got, tanam pohon dan untuk pemerintah lebih selektif mengeluarkan ijin pertambangan, IMB, jaga ketat hutan lindung,jangan Cuma fokus kejar kursi kekuasaan. Selagi masih ada waktu, Mari segera berbenah diri, ubah perilaku ceroboh, dan kurang memperdulikan lingkungan sekitar. Mari kita saling bahu-membahu, bergotong royong membersikan selokan, dan melakukan penghijauan hutan kembali. Jangan egois dengan lingkungan sekitar. Setiap jiwa yang lahir wajib mengganti tanaman untuk penghijauan hutan.Ada pepatah "mencegah itu lebih baik daripada mengobati". Melakukan kegiatan pencegahan akan lebih baik sebelum bencana terjadi. Sebelum bencana banjir dan tanah longsor itu tiba, maka sebaiknya kita harus mengantisipasi.
Khusus buat para kandidat kepala daerah yang ingin bertarung dalam pesta demokrasi Pilkada serentak lanjutan ditengah masa pandemic covid-19. Buang jauh-jauh egomu, yang hanya mengumbar janji-janji semata,hanya pentingkan kursi kekuasaan, tidak peduli lagi dengan alam, pasang Baliho untuk pencitraan diri secara serampangan, pohon-pohon dipaku demi citra diri.
Om tani mengajak kepada kita semua untuk membantu saudara-saudara kita yang ditimpa bencana banjir di Bolmong dan Bolsel..
Sudah saatnya kita berdamai dengan alam. Bagaimana pendapat dari Om Tani pe tamang-tamang??

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun