Mohon tunggu...
Doni Ekasaputra
Doni Ekasaputra Mohon Tunggu... Dosen - Jebolan Mahad Aly Situbondo

Mengolah rasa menuju cinta-Nya

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Mana Dulu, Qada' Hutang Puasa Atau Puasa Sunah Syawal?

24 Mei 2021   10:21 Diperbarui: 24 Mei 2021   10:45 924
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara fikih, pesan "wa" itu baik-baik saja. Nyatanya memang ada ulama yang berpendapat demikian. Paling tidak ya Syekh Utsaimin. Fiqh sebagai produk  final dari proses ijtihad maka apapun hasilnya tetap sah dan dapat bintang satu kalau salah dan dapat bintang dua kalau benar. Namun seakurat-akurat fatwa fiqh, "beliau" tidak boleh kehilangan konteks. Katanya mahasiswa baru, fiqh tidak boleh turun dalam ruang hampa. Nanti masuk angin.

Dalam tradisi fiqh, setiap pendapat wajib hukumnya melahirkkan minimal dua pendapat yang berbeda. Bahkan satu problem bisa melahirkan sampai belasan aqwal yang berbeda-beda. Tapi ini mah biasa adja, namanya juga dugaan (dzan) mujtahid.

Lalu untuk apa perbedaan itu ada?   

Setidaknya perbedaan tersebut membuat mata kita melek bahwa fiqh adalah samudra yang tak bertepi. Langit yang tak berpilar. Dampaknya, fatwa fiqh sangat tidak cukup dijadikan landasan untuk mengafirkan atau memurtadkan orang. Minimal, fiqh tidak bisa dijadikan amunisi untuk amar makruf nahi mungkar.

Perbedaan fiqh lahir sebagai wajah Islam yang belas kasih kepada manusia. Islam gak mau pemeluknya disuguhi satu pendapat doang karena ini jelas akan melanggar fitrah manusia yang hidup dalam kultur dan sikon yang berlainan. Fatwa hukum yang tunggal berpotensi besar untuk menyulitkan dan memberatkan, padahal taqwa itu diperintahkan semampunya saja.

Lah! Kalau kemudian gak boleh puasa Syawal hanya karena punya tanggungan puasa ramadan, terus kapan nyawalnya? Iya kalau punya hutang cuman tiga hari, kalau punya hutang sebulan penuh? Bisa gak dapat pahala puasa syawal sama sekali,  walau hanya secuil.

Nah disinilah pentingnya memberikan wacana tandingan prihal persoalan ini. Biar gak melulu menampilkan wajah Islam yang kaku dan keras. Bahkan nauzubillah kita telah membuat orang-orang menjauh dari Islam. Menampilkan hukum-hukum yang serem dan berat akan membuat orang lari terbirit-birit meninggalkan Islam.

Kepada sahabat Mu'adz dan Abu Musa Rasulallah berpesan,

 "Berilah kemudahan dan jangan mempersulit, Berilah kabar gembira dan jangan membuat mereka lari..." [HR Bukhari dan Muslim].

Ini adalah pesan nabi kepada mereka berdua ketika hendak diutus ke Yaman untuk berdakwah.

Lanjut!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun