Mohon tunggu...
Dongeng Kopi
Dongeng Kopi Mohon Tunggu... Pramusaji - Berbiji baik, tumbuh baik!

Kedai Kopi yang terintegrasi dengan Taman Baca Alimin, serta Rumah Sangrai yang menghasilkan aneka kopi biji dan bubuk. Ruang paling pas untuk buku, kopi dan komunitas. Hadir di Umbulmartani, berada di kaki Merapi, dan Sasana Krida Dongeng Kopi Roastery di Tirtomartani, 700 meter dari Candi Kedulan, 5 Kilometer dari Candi Prambanan. Keduanya ada di Sleman Jogjakarta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Cerita Panjang yang Terus Diulang Tak Pernah Lekang Entah Sampai Kapan

23 Februari 2024   22:35 Diperbarui: 23 Februari 2024   22:46 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita cerita begitu panjang usianya. Ia terus hidup entah sampai kapan. Dok. Dongeng Kopi

Semua orang butuh cerita untuk berbagai keadaan. Terkadang bila hidup dibawah penguasa yang lalim, cerita berubah menjadi dongeng sebagai sarana menyampaikan pesan.

Cerita menjadi sarana untuk menguatkan ikatan. Perekat pertemuan, dan menyampaikan pesan moral secara khusus tanpa terasa menggurui. Cerita memecahkan kekakuan dan kebuntuan bagaimana memulai mengirimkan pesan. Cerita menembus batas dan sekat sekat. Lekat, liat dan panjang bahkan sampai sang juru cerita sudah tiada, cerita akan terus hidup sepanjang kembali diceritakan terus menerus. Kuatnya cerita bisa kita lihat dari tak pernah punahnya dongeng rakyat, babad, hikayat, legenda, epos yang terus diceritakan ulang bergenerasi generasi.

Pada kelompok yang tertindas perlu mendapat kisah kisah berbalut perjuangan. Pada rombongan yang ingkar babad karma musti dibabar. Pada kalangan yang putus asa, legenda merawat asa bisa keluar dari keadaan musti diulang senantiasa. Pada gugusan penjaga moral, hikayat sakti orang-orang suci menjadi nafas untuk taat asas.

Cerita cerita itu lantas berfungsi sebagai pelipur lara, sarana mewariskan nilai-nilai, protes sosial, dan juga sebagai proyeksi keinginan terpendam.

Semua orang butuh cerita untuk berbagai keadaan. Seperti kopi, semua orang juga butuh kopi untuk berbagai keadaan. Dua duanya melengkapi. Itulah sebabnya dongeng kopi dibutuhkan untuk berbagai keadaan. Tidak bisa tidak, premis ini tidak boleh ditolak. Dongeng & Kopi dalam sejarah mencatat sebagai pelipur lara, sarana mewariskan nilai-nilai, protes sosial, dan juga sebagai proyeksi keinginan terpendam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun