Kawalu ini dilakukan untuk berdoa kepada Tuhan agar negara ini diberikan rasa aman, sejahtera dan damai. Ketika tradisi kawalu berlangsung, pengunjung luar Suku Baduy dilarang masuk ke Baduy Dalam. Bila ada kepentingan, pengunjung hanya diperbolehkan untuk berkunjung sampai di Baduy Luar dan itu pun dilarang untuk menginap.
Gemar Berjalan Kaki
Dikarenakan adanya larangan untuk menggunakan kendaraan bermotor untuk setiap masyarakat Suku Baduy, maka mereka sangat gemar berjalan kaki. Saat warga Suku Baduy ingin berkunjung dan bepergian kemanapun, masyarakat Baduy memilih untuk berjalan kaki dibandingkan dengan menggunakan kendaraan ataupun transportasi umum.Â
Bagi masyarakat Baduy berjalan kaki menjadi sebuah tradisi yang unik dan menjadikannya sebuah kelebihan bagi masyarakat Suku mereka. Hal ini karena selain menyehatkan, budaya ini juga bisa membuat alam dan lingkungan Suku Baduy tetap asri tanpa adanya polusi. Hal ini juga tentunya tidak membuat mereka merasa terasing dari dunia luar.
Ayam merupakan makanan mewah
Beda dengan masyarakat yang kita tahu pada umumnya yang menyediakan menu dengan sajian ayam pada makanan dan masakannya merupakan hal yang biasa, namun tidak bagi Suku Baduy. Meskipun kita dapat menemukan ayam yang berkeliaran bebas di kampung, akan tetapi bukan berarti ayam bisa menjadi makanan sehari-hari dalam Suku Baduy. Suku Baduy Dalam hanya bisa menyantap hidangan masakan dengan menu ayam pada saat upacara-upacara besar, seperti acara pernikahan dan kelahiran anggota keluarga baru.
Mengubur Jenazah Tanpa Tanda Kuburan
Fakta unik mengenai Suku Baduy yang terakhir yaitu adanya budaya yang tidak memberikan tanda pada pemakaman atau kuburan. Jika umumnya di masyarakat modern biasanya memberikan tanda bahkan membuatkan area khusus untuk pemakaman warganya yang meninggal dunia, namun berbeda dengan adat istiadat pada Suku Baduy yang hanya menggunakan lahan di hutan sebagai pemakaman bagi warganya yang meninggal dunia.