Mohon tunggu...
H.D. Silalahi
H.D. Silalahi Mohon Tunggu... Insinyur - orang Tigarihit

Military Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Leeds United, Tim yang Diuntungkan Covid-19

4 September 2020   16:38 Diperbarui: 4 September 2020   17:58 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Leeds United (sumber : bbc.co.uk)

Setelah 16 tahun berkutat di Divisi Championship dan League One, akhirnya Leeds United kembali ke kasta tertinggi kompetisi sepakbola profesional di tanah Inggris. Lolosnya Leeds United ke Premier League, mengembalikan klub ini ke kasta kompetisi  yang sepadan dengan nama besar klub yang bermarkas di Elland Road ini.

Tidak dapat dipungkiri, dengan sejarah dan prestasi yang sudah dimiliki, klub yang sering dijuluki "The Whites" ini memang memiliki nama besar di Liga Inggris. Sampai dengan saat ini Leeds United sudah mengoleksi 3 gelar Liga Inggris, 1 gelar Piala FA, 1 gelar Piala Liga dan 2 gelar Piala Inter-Cities Fairs Cup (sekarang diganti dengan Piala UEFA). 

Mungkin alasan inilah yang membuat pemilik klub, mendatangkan pelatih yang sudah punya nama besar, Marcelo Bielsa. Pelatih yang terkenal jenius ini dikontrak selama 2 tahun pada musim 2018/2019, sekaligus mencatatkan diri sebagai pelatih termahal di Divisi Champonsip.

Marcelo Bielsa

Marcelo Bielsa (sumber : bola.kompas.com)
Marcelo Bielsa (sumber : bola.kompas.com)

Sebelum taktik high pressing, counter pressing, garis pertahanan tinggi menjadi trend di sepakbola, Marcelo Bielsa sudah lebih dulu menerapkannya pada setiap tim yang dilatihnya. Dengan formasi khas 3-3-3-1, pelatih yang dijuluki "El Loco" alias si gila ini selalu menuntut para pemainnya untuk bermain dengan intensitas tinggi, berusaha mendominasi penguasaan bola sekaligus melakukan counter pressing bila kehilangan bola. 

Kendatipun begitu, Bielsa tidak hanya terpatok dengan satu formasi, Bielsa juga mampu menyesuaikan formasi tim dengan komposisi materi pemain. Di klub sebelumnya, Atletico Bilbao, Bielsa memakai formasi 4-3-3, malah di Leeds United, Bielsa lebih sering menerapkan formasi 4-1-4-1. Cuma satu hal yang tidak berubah, dengan formasi apapun, tim yang dilatih pria berwarga negara Argentina ini selalu bermain menyerang dengan intensitas tinggi.

Tidak heran, kejeniusan Bielsa dalam menerapkan taktik sepak bola menginspirasi pelatih yang nota bene sudah punya nama besar di dunia sepakbola. Sebut saja Pep Guardiola, Mauricio Pochetino, Diego Simeone, Gerardo Martino, Jorge Sampaoli dan banyak lagi pelatih lainnya yang mengakui kehebatan seorang Bielsa, bahkan Pep Guardiola pernah menyebutkan bahwa Marcelo Bielsa adalah pelatih terbaik di Dunia.

Tetapi tidak ada manusia yang sempurna, dibalik kejeniusan Bielsa dalam taktik, sifat keras kepalanya sering menyebabkan mantan pelatih Timnas Argentina ini berkonflik dengan manajemen klub, seperti yang terjadi di Lazio dan Marseille. Dalam sejarah kepelatihannya, Marcelo Bielsa memang sangat mengharamkan intervensi manjemen klub dalam hal pemilihan pemain dan taktik.

Selain itu, Metode kepelatihan Bielsa yang menuntut  intensitas tinggi dalam latihan dan pertandingan acapkali membuat pemain yang dilatih "el loco" ini mengalami kelelahan yang berujung pada cidera. Hampir semua tim yang dilatih Bielsa mengalami siklus yang sama, cemerlang di awal musim, kemudian menurun di akhir musim akibat kelelahan dan cidera pemain, tidak terkecuali Leeds United.

Leeds United

Dengan mendatangkan pelatih sekelas Marcelo Bielsa, mimpi Leeds untuk kembali ke kompetisi Premier League sepertinya akan terwujud. Setelah resmi melatih, Marcelo Bielsa langsung menggenjot pemain dengan latihan yang spartan dan keras. Hasilnya memang langsung terlihat, di awal musim 2018/2020, Leeds mencatatkan 3 kemenangan berturut-turut.

Prestasi ciamik ini terus berlanjut sampai dengan pertengahan musim. Tidak heran di putaran pertama Divisi Championship musim 2018/2019, Leeds mampu bercokol di peringkat 1 Divisi Championship dengan hanya menelan 3 kali kekalahan. 

Tetapi seperti lazimnya tim yang dilatih oleh Marcelo Bielsa -cemerlang di awal, menurun di akhir -, tepatnya di pertandingan ke-30, Leeds United harus rela kehilangan peringkat 1 di klasemen, dan seperti sudah kita ketahui bersama, di musim pertama Bielsa melatih, Leeds harus memupus impian bermain di Premier League setelah gagal di babak play off, perebutan tim yang akan lolos ke Premier League. Kegagalan Leeds ini ditengarai akibat kelelahan dan banyaknya pemain yang cidera.

Pada musim 2019/2020, kejadian yang sama berulang lagi, Leeds United bermain cemerlang di putaran pertama dengan hanya menelan 4 kali kekalahan. Dan sepertinya siklus dimusim sebelumnya akan berulang karena di putaran 2, sebelum jeda kompetisi akibat covid19, Leeds sudah menelan 6 kali kekalahan.

Nah, sepertinya ada hikmah dan keberuntungan Leeds United dibalik kesusahan yang melanda dunia akibat pandemi covid19. Jeda kompetisi yang berlangsung 3 bulan dapat dimanfaatkan para pemain The Whites untuk melakukan recovery dan mematangkan taktik pertandingan. Hal ini terbukti, pada 9 pertandingan sisa Divisi Championship, The Whites hanya menelan sekali kekalahan dan sekali seri, sekaligus memastikan gelar Divisi Championship dan bertarung di Premier League di musim depan.

Kumpulan Pelatih Terbaik di Liga Inggris.

Selain diakui sebagai kompetisi terbaik di dunia, sepertinya di musim depan Premier League dapat dilabeli sebagai tempat berkumpulnya pelatih terbaik di dunia. Bagaimana tidak, selain Pep Guardiola, Juergen Klop, Mourinho dan Carlo Ancelotti, di musim 2020/2021, Premier League akan diramaikan pelatih hebat stok lama, Marcelo Bielsa. Kehadiran Bielsa akan menambah ragam taktik dan strategi yang akan dipertontonkan di Premier League

Welcome Home, Leeds United

Salam

- 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun