Mohon tunggu...
Donald Siwabessy
Donald Siwabessy Mohon Tunggu... Pelajar Tulis Nulis

Suka ngopi sambil membaca!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Delapan Hal yang Perlu Diupayakan Demi Menolong Anak Siap Masuk Sekolah

10 Juli 2025   12:54 Diperbarui: 11 Juli 2025   18:45 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jagoan pembelajar asal Desa Hatuheno-Maluku Tengah, Glen Maollo (Sumber: Dokpri)

Delapan Hal yang Perlu Diupayakan Demi Menolong Anak Siap Masuk Sekolah

 

Hari pertama masuk sekolah kerap menjadi pengalaman menyenangkan atau tak jarang menakutkan bagi anak-anak, secara khusus mereka yang masuk sekolah tingkat dasar seperti Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar yang keberadaannya masih belum mandiri.

Sebuah pengalaman lucu dikisahkan seorang ibu muda, tetangga dekat rumah beberapa waktu lalu, ia menceritakan pengalaman anak pertamanya hari pertama masuk sekolah TK tahun lalu, 2024.

Diceritakan anak laki-lakinya, bernama Fadil saat itu berusia enam tahun yang sangat senang dan bersemangat memulai sekolah di hari pertama. Namun di hari itu juga Fadil ikut-ikutan menangis di kelas karena melihat beberapa teman sekelasnya yang menangis akibat tidak mau ditinggalkan ibunya.

Kisah tadi cukup menggambarkan bahwa hari pertama masuk sekolah adalah hal penting sekaligus momen mencemaskan bagi anak. Ya, jangankan bagi anak, orang dewasa saja ketika pertama kali datang ke tempat baru dapat mengalami rasa tidak nyaman, apalagi anak-anak prasekolah. Emosi mereka masih labil, rasa percaya diri juga masih kurang.

Tak jarang juga beberapa anak pada fase persiapan beberapa hari sebelum ke sekolah anak merasa antusias sekali. Akan tetapi begitu hari H, mereka merasa kuatir dan merengek-rengek  tidak mau berangkat ke sekolah.

Menyikapi kondisi semacam itu yang mungkin bisa dibilang kasus tahunan, artinya terjadi setiap awal tahun ajaran baru, alangkah baiknya orang tua dapat menolong anak masuk sekolah di hari pertamanya, juga menolong dirinya sendiri sehubungan hal itu.

"Loh, kok orang tua disuruh menolong dirinya sendiri sehubungan upaya menolong anak masuk sekolah di hari pertama?" mungkin ada yang bertanya.

Ya, serius! Sebab berhasilnya upaya itu ditentukan juga oleh upaya orang tua mengubah pemahaman dan tindakannya, bukan hanya anak. Apa saja itu? Mari kita bahas.

Sebelumnya mari kita lihat lebih dulu empat hal yang bisa dilakukan orang tua pada anaknya sebagai berikut:

1. Tumbuhkan rasa percaya diri anak.

Rasa percaya diri anak di usia prasekolah perlu dipersiapkan. Orang tua dapat melakukannya, misalnya dengan memberikan banyak kesempatan pada anak untuk bereksplorasi dan melakukan banyak aktivitas.

Anak yang kerap dibantu, terlalu dilindungi, jarang bertemu dangan banyak orang hingga sering dilarang, kepercayaan diri mereka akan rendah ketika diminta melakukan sesuatu sendiri.

Anak yang berada dalam kondisi tadi nantinya ketika berada di tempat baru, termasuk di sekolah akan ngadat alias rewel dan akan banyak mengalami kesulitan karena telah terbiasa dibantu orang lain.

Sebaliknya, ketika orang tua tidak terlalu banyak menolong ketika anak mengalami kesulitan dengan kegiatan yang dilakukannya, maka anak akan terbiasa mandiri.

2. Ajarkan anak bersosialisasi

Anak perlu diajar untuk bersosialisasi baik dengan orang dewasa maupun dengan teman sebayanya, hal ini berguna juga untuk mengajarkan kepercayaan diri anak.

Di sini anak diajarkan bagaimana seharusnya melakukan aktivitas sosialnya. Hal yang sederhana, misalnya, mengucapkan "terima kasih" ketika telah menerima sesuatu atau mengucapkan "maaf" ketika melakukan kesalahan.

Walaupun anak belum paham betul, namun jika orang tua telah menanamkan sejak dini maka hal tersebut akan selalu tertanam di memori anak. Dengan demikian, anak akan terbiasa bertemu dan beraktivitas dengan banyak orang di sekolah, baik dengan para guru maupun teman sebaya.

3. Mengajak anak ke sekolah sebelum hari H

Anak bisa diajak ke sekolah sebelum hari pertama masuk sekolah, hal ini bisa berguna memberi gambaran kondisi yang akan ditemui anak atau juga agar anak mengetahui situasi yang nantinya akan dihadapi di sekolah.

Dalam moment itu orang tua dapat menceritakan hal-hal yang menarik di sana, seperti temannya banyak, gurunya ramah-ramah, mainannya juga banyak.

Dari apa yang diceritakan, orang tua juga dapat menangkap sinyal apakah anak merasa senang atau tidak dengan sekolahnya.

4. Melatih anak berpisah sebelum hari H

Sebelum hari pertama masuk sekolah, ada baiknya orang tua melatih anak untuk berpisah sementara waktu dengan mereka, secara khusus dengan ibu secara bertahap. Dengan demikian, anak akan terbiasa untuk sementara waktu berpisah dengan ibunya.

Hal ini khususnya pada anak-anak dengan ibu yang tidak bekerja, karena ketika ibu tidak bekerja anak biasanya sangat dekat dengan ibu.

Demikian sebelumnya empat hal yang bisa dilakukan orang tua pada anaknya!

Jagoan pembelajar asal desa Soahuku, Brianheart-Maluku Tengah, Brianheart Picarima (Sumber: Dokpri)
Jagoan pembelajar asal desa Soahuku, Brianheart-Maluku Tengah, Brianheart Picarima (Sumber: Dokpri)

Sekarang mari kita lihat juga empat hal berikutnya yang bisa dilakukan orang tua pada dirinya sendiri sebagai bagian dari upaya menolong anaknya siap masuk sekolah.

5. Tidak perlu cemas

Orang tua secara khusus ibu tidak perlu cemas ketika meninggalkan anak di sekolah karena anak berada pada tempat yang aman. Jika ibu cemas justru akan membuat anak merasa tidak tenang. Kondisi psikis ibu yang tidak tenang ini akan berdampat terhadap anak.

6. Memberi kepercayaan pada anak

Orang tua yang mengantar anak saat hari pertama masuk sekolah bisa memberi kepercayaan pada anak bahwa mereka khususnya ibu tidak akan pergi tanpa sepengetahuannya. Oleh karena itu, ketika orang tua masih menunggu dapat sesekali menengok anak di kelasnya. Dengan demikian, anak dapat merasa lebih tenang.

Sebaliknya, ibu juga tidak perlu berbohong ketika suatu saat harus meninggalkan anak di sekolah. Karena ketika anak tahu bahwa ibunya tidak ada untuk mendampinginya, anak akan rewel dan semakin sulit untuk ditinggal sendiri di kelas.

7. Tidak membanding-bandingkan dengan anak lain

Orang tua khusunya ibu tidak perlu membanding-bandingkan anaknya dengan anak lain ketika ia masih menangis sementara teman-temanya sudah mau ditinggal ibunya.

Hal ini penting sebab dapat membuat anak mempunyai gambaran yang negatrif tentang dirinya yang akhirnya dapat mengganggu harga dirinya. Pada dasarnya, setiap anak mempunyai kepribadian yang berbeda, inilah juga yang harus dipahami oleh orang tua.

8. Mencoba mengerti perasaan anak

Bila terjadi anak memang belum siap untuk berpisah sehingga ia menangis sejadi-jadinya, untuk sementara jangan dipaksa. Akan lebih baik jika orang tua mencoba mengerti perasaan anak. Dengan begitu, orang tua akan tahu apa yang menjadi kecemasan anak dan kemudian mencoba mengatasinya.

Apa yang terjadi bila anak terus dipaksa? Hal itu dapat menyebabkan anak akan menjadi trauma ke sekolah, dan bila terjadi seperti ini akan lebih sulit lagi menanganinya.

Begitulah delapan hal yang dapat dilakukan oleh orang tua guna menolong anaknya hari pertama masuk sekolah. Semogah melalui delepan hal ini setiap anak khusunya anak prasekolah dapat ditolong memulai petualangan baru mereka dalam pendidikannya dengan baik.

Semoga bermanfaat! []

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun