Massa 22 Mei sudah terlanjur datang meski mereka sudah kehilangan momentum. Sebabnya, KPU telah mendahului mengumumkan hasil pilpres 2019. Hasilnya kita semua tahu, Jokowi-Ma'ruf dinyatakan sebagai pemenang. Satu demi satu petinggi negara tetangga sudah mengucapkan selamat kepada Jokowi. Terpilihnya Jokowi-Ma'ruf memang diluar dugaan Prabowo-Sandi yang ketika kampanye dihadiri berjubel massa. Namun sering dilupakan Prabowo-Sandi bahwa silent majority merupakan kunci kemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin.
Lalu amankah Jokowi dari skenario Penggulingan? Belum tentu, menurut saya akan ada skenario kedua pasca gerakan 22 Mei 2019.Â
 Kapan hal itu akan terjadi? Setelah aksi 22 Mei yang diperkirakan tidak mudah reda, maka selanjutnya akan terjadi yang lebih besar lagi pasca pelantikan Jokowi-Ma'ruf.Â
Jokowi harus menyeimbangkan kabinet bentukan mereka jika ingin aman hingga 2024. Jika tidak, skenario yang Saya katakan di atas akan terjadi. Percayalah tidak ada teman sejati dalam politik, sehingga fluktuasi kekuatan akan selalu terjadi. Sejauh ini para pendukung Jokowi belum menampakkan diri, aksi 22 Mei masih didominasi pendukung Prabowo.
Kalkulasi politik sejalan dengan massa yang mampu dihadirkan. Meski PDIP dan Jokowi unggul namun belumlah aman. Pembagian kursi kekuasaan yang tidak sesuai parpol akan selalu berdampak.