Menemukan nilai tambah utama akan produk / jasa yang kita miliki.
Melanjutkan point pertama yi :
100 Juta Orang Pengguna Smartphone Lalu Perlu Diapakan?
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/dokterpim.com/100-juta-orang-pengguna-smartphone-lalu-perlu-diapakan_57a08d1ab07e613136dafefd
Nilai tambah adalah fungsi dan manfaat baru dari sebuah produk dan jasa yang mana bernilai lebih jika memberikan pembedaan dengan produk sejenis dan TELAH diterima oleh masyarakat luas dengan harga yang jauh lebih tinggi dibandingkan produk sejenis
Definisi diatas kami coba paparkan dalam 2 contoh dibawah ini. Sebagai catatan 2 contoh ini betul-betul telah dibukti untuk melayani kebutuhan masyarakat luas
SERAGAM HOTEL
Seorang designer pakaian Bp Valentino hadir di kantor kami www.DokterPIM.com 6 tahun lalu dengan membawa cerita bahwasanya beliau sedang melakukan inovasi produk untuk 3 pakaian yang akan ia bentuk : pertama adalah seragam kantor dengan bordiran ; kedua adalah baju pesta dan baju pengantin dan ketiga adalah seragam hotel
Dari usulan 3 pakaian itu kami akan melihat potensi kebutuhan dari masyarakat online melalui Google Tools pada kata kuncinya. Ketiganya mantap banyak pencarian setiap harinya. Saat ini tahun 2000 perbulan pencarian dengan kata kunci dasar misalnya seragam hotel ada diatas 1000 kali pencarian sebulan , apalagi baju pesta SANGAT banyak
Apakah cukup sampai disitu ? Tidak ….kami tidak menentukan langsung produk bernilai tambah manakah yang perlu diambil. Kami lanjutkan ke Google Indonesia di google co id dan masukkan kata kunci misalnya baju pesta , seragam kantor dan seragam hotel dan….ternyata Tingkat Persaingan baju pesta sangat banyak dan setelah ditilik produk dan model baju pestanya hamper mendekati dengan baju pesta yang dibawa oleh Bp Valentino ini. Dari 3 yang kami amati persaingan maka seragam hotel lah yang dipilih selain produk ini banyak yang sedang mencari juga persaingannya masih rendah
Kemudian setelah itu kami lanjutkan kepada point entry for the business diantara ke 3 nya yang entry termudah adalah seragam kantor , sedangkan baju pesta dan seragam hotel lebih komplek dan peran ia sebagai designer menjadi point penting dalam ke 2 bisnis ini. Hal ke 4 yang kami coba tilik adalah perilaku. Bagaiamanakah kaum hawa memilih baju ? Ternyata selain banyak persaingannya maka dalam menentukan baju pesta seorang wanita akan berputar ke banyak vendor sehingga probabilitas untuk merealisasikan baju pesta menjadi bisnis kami sampaikan perlu waktu jauh lebih panjang karena perilaku kaum hawa itu. Dan pada akhirnya ….diputuskanlah Seragam Hotel.
