Mohon tunggu...
Dr. Andi Khomeini Takdir Haruni
Dr. Andi Khomeini Takdir Haruni Mohon Tunggu... profesional -

seorang dokter, yang berminat dan juga berbakat politik. bukan yang kotor. twitter : @dokterkoko

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Terima Kasih Aa Gym, Ustad Yusuf Mansyur, dan Ustad Arifin Ilham

6 Juli 2014   18:11 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:15 748
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Surat ini adalah sebuah tanda terima kasih. Saya, mungkin sebagian dari rakyat Indonesia yang tidak sempat belajar Islam melalui pondok pesantren. Kami mendapatkannya melalui media massa seperti televisi, radio, dan media online. Bersama ustad lainnya, ketiga orang yang saya hormati ini sedikit banyak berhasil mengisi ruang kosong dalam kehidupan masyarakat kita yang dahaga akan pengetahuan keagamaan.

Mengikuti nasihat-nasihat ustad melalui facebook, twitter, itu sudah jadi rutinitas mingguan bagi kami. Minimal sekali seminggu. Setelah beberapa bulan mengikuti nasihat-nasihat tersebut, ada fenomena yang ganjil dimulai sekitar September 2012, dari lini masa ustad Yusuf Mansur kami jadi tahu bahwa ada orang-orang tertentu yang diorganisir melakukan kejahatan dunia maya. Akun-akun palsu itu dirancang dan dibuat khusus untuk menyerang lawan politik seorang calon Gubernur DKI kala itu.

Akun-akun ini kemudian saya amati pola pergerakannya. Ternyata bukan satu dua orang saja yang di-bully oleh mereka dan mereka tidak berjumlah sedikit. Ada ribuan akun di twitter. Akun palsu itu begitu alergi terhadap nasihat mengenai kepemimpinan yang jujur dan amanah. Tugas mereka seperti melindungi image sang kandidat dari nasihat ulama.

1 tahun setelah pembully-an tersebut, masyarakat mengetahui bahwa kandidat Gubernur itu maju ke pemilihan Presiden. Saya merasa ngeri melihat pergerakan mesin politik pencitraan kandidat itu di dunia maya. Semua pihak yang kritis dilibas. Bukan cuma ulama, namun juga akademisi dan tokoh-tokoh moral dalam masyarakat kita.

Saya bersyukur ketika mengetahui bahwa Aa Gym dan Ust. Arifin Ilham sudah menetapkan pilihan untuk mendukung Prabowo Subianto sebagai Presiden. Bukan kandidat yang dibentengi puluhan ribu akun palsu itu. Kenyataan ini membuat saya merasa lega, ada energi tambahan untuk melawan para penjahat dunia cyber tersebut bersama-sama ribuan follower ustad lainnya.


Ulama adalah pewaris para Nabi. Mereka yang menghina ulama pasti bukan orang-orang yang beres akal dan mentalnya. Datanglah Wimar Witoelar yang menyebarluaskan kebencian lagi. Menyamakan ustad  dan institusi Islam yang menyerukan kedamaian dalam hidup umat dengan teroris. Setelah hal tersebut, saya menetapkan hati memilih untuk ada pada sisi membela ulama kami.

Ustad bertiga, terima kasih. Saya, mungkin bukan santri, tapi mengetahui bahwa ustad bertiga begitu sering di-bully oleh akun-akun sampah dunia maya itu menjadi satu faktor awal yang menentukan bagi saya dan beberapa orang kawan untuk menetapkan pilihan.

Doa kami agar ustad, kyai, dan ulama-ulama di Indonesia ini tetap sehat dan terus menyerukan kebenaran serta meneladankan kebaikan ditengah-tengah masyarakat.

Makassar, 06/07/2014

(dr. Andi Khomeini Takdir Haruni)

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun