Mohon tunggu...
Nurdin Putra
Nurdin Putra Mohon Tunggu... Dokter - penulis dan praktisi sehat

All for Hypnosis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Laut Perdana ke Persinggahan

12 April 2020   08:57 Diperbarui: 12 April 2020   11:10 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kapal ini ternyata besar dan naluriku membuat penasaran untuk berkeliling menuju buritan. Perahu besar melaju gagah membelah samudra, meninggalkan sayatan buih nan panjang.

Tampak daratan kutinggal hijau lembut semakin jauh, menghilang tertutup awan. "Sudah jauh sekali" gumamku sambil berpikir bagaimana kalau harus pulang sekarang juga, hahaha, tawa dalam hati namun miris, mana mungkin.

Rasa penasaran semakin mengajakku berkeliling perahu besar dan luas ini. Tersesat, tak tahu kemana, "mau kemana pak" tanya seseorang dibelakangku. Aku menoleh "mau ke ruang kantin lewat mana pak?" balik tanyaku. 

"Naik tangga itu, hati-hati licin" katanya tegas. Kunaiki tangga dan terbaca arah kantin. Sarapan sejenak sambil menatap laut. Makanan ini enak tapi perutku menolak, pasti pengaruh ombak tadi, pikirku.

Setelah sarapan berangsur ketepian kapal, banyak penumpang  yang duduk disini, mereka saling kenal. Bermain kartu dan tertawa riuh rendah. Aku melewati mereka dan merapat dipagar kapal. 

Pandanganku menuju bawah kapal, terlihat buih yang sangat banyak ketika beradu dengan badan kapal. Seberapa dalamnya laut ini, pikirku, kulihat kanan dan kiri tak ada orang, "pasti sangat dalam" gumamku lagi. 

Teringat anak-anak kecil yang berenang saat di pelabuhan, menangkap uang logam yang dilempar dan mereka menyelam mengambil ke dalam laut. Mereka senang mendapat uang banyak, semakin bagus atraksi, semakin semangat penumpang melempar koin. 

Lamunanku terhenti ketika ada penumpang berteriak, "jangan terlalu pinggir, tercebur nanti", sambil menarik tangan anaknya, geram. Orang tua yang sangat menjaga anaknya, ujarku dalam hati, bagaimana kalau anak tadi tercebur ke laut dan aku sendirian di sini, buru-buru kutepis lamunanku dan berpindah ke dalam kabin.

3 jam perkiraan lama perjalanan Merak -- Bakauheni seakan tepat, terjaga sekejap, sebentar lagi tiba, kataku dalam hati sambil melihat jam. Semangat timbul, kekuatanku pulih, tetapi kenapa kapal ini berhenti. 

Penumpang lainpun sama, ada yang bertanya, "kenapa berhenti ini kapal, kehabisan bensinkah?" Aku kaget tetapi penumpang semua tertawa, aku bingung. 

Aku bertanya pada ibu disebelahku, "Bu, ada apa, kog berhenti, bukannya sudah dekat?". 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun