Mohon tunggu...
Nurdin Putra
Nurdin Putra Mohon Tunggu... Dokter - penulis dan praktisi sehat

All for Hypnosis

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Lindungi Janin dari Stres Selama Kehamilan

31 Maret 2020   09:37 Diperbarui: 15 April 2020   22:09 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: nguli-online.me

Kehamilan adalah saat yang membahagiakan bagi pasangan suami istri yang mendambakannya, perasaan bahagia ini lebih dominan pada seorang ibu,  semestinya demikian, akan tetapi bagaimana perasaan pada seorang calon ibu yang pertama kali hamil? Bisa ada perasaan gembira dan bercampur rasa kuatir, cemas, apalagi mendekati proses kelahiran nantinya. Stres karena kekuatiran ini dapat berdampak munculnya depresi pada wanita hamil. 

Depresi merupakan gangguan mood atau perasaan yang muncul pada 1 dari 4 wanita yang sedang hamil dan hal ini kebanyakan tidak pernah menyadari keadaan ini, dianggap lazim, biasa saja, memang sering terjadi pada wanita hamil, para ibu mengatakan, semua juga mengalami perasaan seperti itu, padahal kondisi seperti ini perlu segera ditangani dan jika tidak ditangani dengan baik dapat mempengaruhi  pertumbuhan dan perkembangan bayi di dalam kandungan.

Depresi dalam kehamilan merupakan gangguan perasaan yang sama seperti gangguan perasaan yang dirasakan kurang nyaman setiap orang pada umumnya, perasaan tertekan, depresi. Depresi dapat disebabkan karena adanya perubahan hormonal pada saat hamil yang ternyata mempengaruhi perasaan ibu hamil seperti merasa kesal, jenuh, lelah atau sedih. Gangguan lain seperti gangguan pola tidur, apalagi mendekati waktunya proses kelahiran yang membuat Ibu hamil merasa letih karena sering terbangun disaat janin bergerak kuat berdampak pada kulit muka menjadi pucat, kusam, kurang segar.

Dari pengalaman praktek, ternyata dengan adanya kekuatiran akan kandungan atau kehamilan menimbulkan keluhan mual dan muntah pada awal trimester pertama, dan bisa berlanjut dengan timbulnya masalah-masalah yang lain dapat menyebabkan ibu bertambah stres dan depresi menjadi semakin dalam. Seorang ibu hamil yang terus-menerus gelisah atau kuatir akan keadaan bayinya membuat dirinya makin merasa tertekan.

Tanda depresi pada ibu hamil:

1. Perasaan sedih, namun tidak jelas apa rasa sedihnya, apa yang disedihkan.

2. Konsentrasi mudah terganggu karena banyak yang dipikirkan.

3. Gangguan pola tidur, kadang lama kadang sedikit waktu tidurnya.

4. Malas dan gairah berkurang, mengganggu aktifitas.

5. Kecemasan semakin tinggi dan mudah panik.

6. Mudah timbul rasa bersalah dan merasa tidak berguna.

7. Pola makan berubah, tanda mual sampai muntah.

Akibat gejala di atas memungkinkan sekali terjadi hal-hal seperti:

- Kelahiran sebelum waktunya.

- Gangguan muntah berlebihan.

- Ancaman keguguran berulang.

- Timbul gangguan pada janin di dalam kandungan.

- Timbul gangguan kesehatan mental pada anak di masa depan.

Menurut Tiffani Field, Ph. D dari penelitian selama 20 tahun, menemukan anak yang dilahirkan oleh ibu yang mengalami depresi berat selama kehamilan memiliki kadar hormon stres yang tinggi, aktivitas otak yang peka terhadap rangsangan depresi, menunjukkan ekspresi yang minimal, dan mudah mengalami gejala depresi yang berbeda-beda, seperti sulit makan dan tidur.

Keadaan berbahaya jika depresi pada bayi baru lahir tidak segera ditangani dengan baik, anak akan berkembang dan bertumbuh menjadi anak yang tidak bahagia. Mereka bisa mengalami kesulitan ketika mulai belajar berjalan, kurangnya berat badan, dan memiliki sifat mudah stres.

Jika keadaan ini tetap tak tertanggulangi, anak akan tumbuh menjadi anak yang mudah jatuh ke dalam depresi, terlihat ketika mulai bersekolah mereka mengalami banyak masalah seperti gangguan perilaku, yang berbeda dengan kebanyakan anak lain seusianya.

Oleh karena itu, sejak ibu hamil terdeteksi mengalami depresi ringan layak mendapat pertolongan segera secara professional. Saat ini tenaga profesional tersebut adalah tempat yang paling tepat untuk berkonsultasi, tempat berbagi tentang perasaan yang sulit diterima orang lain. Hasil yang diharapkan nantinya ibu hamil dapat menemukan dan melihat solusi yang terbaik untuk dirinya sendiri serta janin yang ada di dalam kandungannya, mengikuti kondisi yang terbentuk dari ketenangan serta kenyamanan sang ibu.

Ada beberapa cara atau metode terapi,seperti konsultasi dengan dokter kandungan, dengan metode berkelompok, psikoterapi atau hipnoterapi secara rutin dan berkala, pemberian obat-obatan hanya bersifat tambahan vitamin atau simtomatik. Jika gejala depresi yang sangat berat maka dokter kandungan mungkin akan meresepkan obat untuk mengatasinya yang tentunya aman untuk kehamilan.

Dokter dapat merujuk kepada psikiater, psikolog atau terapis lain yang berhubungan dan dapat dipercaya untuk membantu pemulihan terutama dari pemulihan pola berpikir.

Selain cara di atas, carilah teman atau orang yang dipercaya untuk berbagi tapi orang yang sungguh mengerti tentang perasaan ibu hamil secara positif. Jauhkan teman yang justru membuat semakin dalam tingkat depresi, makin cemas, pilihlah teman yang netral dan paham benar tentang pola pikiran bukan sekedar punya pengalaman pribadi karena bisa saja anda terpengaruh dengan pola pikir yang salah.

Tangani depresi bersama orang lain, janganlah seorang diri, karena sesungguhnya ibu hamil sangat membutuhkan seseorang untuk berbagi dalam mengatasi perasaan yang dirasakan.

Suami diharapkan berperan aktif dalam membantu penyembuhan istri, ajaklah juga suami anda ketika berkonsultasi dengan konsultan pribadi agar sepaham dan mengerti akan proses yang terjadi tentang kehamilan, usahakanlah dan tentu menjadi jauh lebih baik.

Peran suami sangat besar ketika istri sedang mengandung dan juga setelah melahirkan. Ibu hamil mendapat dukungan yang berharga. Bentuk dukungan tersebut dapat dengan berbagai cara ketika memberi ketenangan, mengambil alih sebagian pekerjaan istri. Bisa juga dengan memberi pijatan ringan ketika istrinya merasa pegal. Pastinya dengan dukungan penuh dari suami, istri dapat menikmati masa kehamilannya dengan hati senang dan terbebas dari depresi.

Bentuk kerjasama istri dan suami dalam pencegahan serta penanganan keluhan stres atau depresi pada kehamilan dan persalinan sering didapat pada konsultasi dan pelatihan  di dalam program Hypno-Birthing. Dalam program ini banyak diajarkan bagaimana mencapai tujuan bersama dengan memahami segala kebutuhan yang diperlukan dalam sebuah proses kehamilan dan persalinan dalam kebersamaan pemahaman untuk mencapai sebuah tujuan secara penuh bertanggungjawab, penuh kelembutan dan kasih sayang  sehingga nyaman saat menjalankan kehamilan dan persalinan nantinya.

Dalam kasus Covid19 ini tentu banyak sekali ibu hamil merasa cemas dan stres. Bukan saja pada dirinya sendiri tapi dengan adanya buah hati yang masih di dalam kandungan. Ada yang menjadi takut ke rumah sakit karena kuatir tertular penyakit ini dirumah sakit. Menyikapi hal ini tentunya program relaksasi pikiran sudah waktunya untuk dipergunakan untuk memperoleh ketenangan dan kenyamanan serta peningkatan daya tahan tubuh. Buang rasa stres itu karena bisa menurunkan imun atau daya tahan tubuh. Datang kontrol tepat waktu sesuai waktu yang sudah terjadwal dengan perjanjian terlebih dahulu kepada dokter kebidanan anda, senantiasa menjaga kebersihan serta kesehatan mandiri dimanapun anda berada. Jika mengalami gangguan kesehatan seperti panas batuk pilek silahkan menghubungi dokter atau datang kepada dokter yang sudah anda percaya. 

Kiranya tulisan ini berguna bagi kita semua terutama suami istri yang berbahagia mendapatkan berkah yang luarbiasa, saat menjalankan kehamilan sampai menunggu kelahiran buah hati tercinta. Damai, nyaman dan sehat senantiasa untuk seluruh keluarga.

Salam Sehat Mulia dari saya untuk pasutri bahagia. (31/03/20)

Dr. Stephanus Nurdin, MCHt., CI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun