Dr. dr. Muh. Nasir Ruki Al Bugisy, S.Si, M.Kes, Apt, Sp.GK, CAHR, CELM, COCM, FIHFAC.Â
     Seribu hari pertama kehidupan merupakan paradigma sehat baru, mencegah sakit, kelemahan, peningkatan kualitas intelektual, serta meningkatkan kinerja orang per orang di seluruh dunia. Kesakitan dan kematian anak dapat dicegah melalui perawatan dan memberi asupan gizi dan hak-hak yang baik sejak di dalam kandungan. Semua hal tersebut diawali dari orang tua, ibu yang berpengetahuan, sikap, prilaku, dan kesadaran terhadap masa depan gizi janin yang dikandungnya.
     Kekurangan gizi selama kehamilan dikaitkan dengan dampak buruk pada perkembangan syaraf janin. Salah satu pertimbangan pentingan dalam hal ini adalah risiko jangka Panjang yang terkait dengan paparan terhadap lingkungan intra uterus (dalam Rahim) yang merugikan.
     Awal kehidupan dalam kandungan memerlukan energi, protein dalam metabolisme umum, pertumbuhan plasenta, seluruh jaringan ibu dan jani. Karbohidrat memenuhi kebutuhan energi secara keseluruhan. Protein, polypeptide utama mengandung senyawa untuk enzim, hormon tumbuh kembang, imunitas, transporter, masanger komunikasi sel ke sel.
     Gizi mikro sangat sedikit, tetapi merupakan senyawa pendukung. Zink berperan penting dalam metabolisme protein dan sangat diperlukan untuk pemeliharaan tingkat normal transportasi protein. Zink, dipelukan untuk perkembangan rgan pembentuk sistem imunitas. Akibat kekurangan zink, dapat menyebabkan keparahan infeksi, hambatan pertumbuhan dan perkembangan janin, komplikasi kehamilan, kelahiran bayi berat badan rendah (BBLR), ketuban pecah dini, partus lama, kelahiran kurang bulan (premature) dan peningkatan angka kematian bayi. Kekurangan zink memperburuk efek klinis dari kekurangan vitamin A.
     Tiamin sebagai kofaktor dalam metabolisme umum pembentukan ATP, Fe sebagai senyawa pembentukan erotrosit, sejumlah enzim oksidasi. Cuprum juga sebagai senyawa pembentuk ceruloplasmin, enzim seluruh metabolisme dalam siklius krebs.
     Asam folat adalah salah satu jenis vitamin B yang merupakan kunci perkembangan dan metabolisme sel. Janin sangat membutuhkan asam folat dalam jumlah banyak guna pembentukan sel dan sistem saraf. Selain itu, fungsi dari asam folat untuk janin adalah untuk mencegah kelainan otak dan sumsum tulang belakang.
    Omega 3 merupakan asam lemak tidak jenuh ganda rantai Panjang (polyunsaturated fatty acid atau PUFA) yang merupakan nutrisi penting untuk kesehatan dan perkembangan sel-sel tubuh. Zat gizi berperan vital dalam proses tumbuh kembang sel neuron pada otak untuk bekal kecerdasan bayi. Omega 3 merupakan unsur penting penyusunan dinding sel neuron. Selain itu, omega 3 juga merupakan bahan baku penyusun sel otak bayi.
    Arachidonic Acid (AA) merupakan satu jenis asam lemak omega 6 yang banyak dijumpai pada membrane sel dan senyawa penting untuk komunikasi antar sel serta menjadi senyawa precursor bagi senayawa penting lainnya. Docosahexanoid Acid (DHA) merupakan asam lemak tidak jenuh yang sangat penting untuk fungsi penglihatan dan kecerdasan.
     AA dan DHA merupakan komponen asam lemak esensial di otak yang diperoleh dari darah ibu. Kedua zat tersebut merupakan senyawa penting bagi perkembangan saraf di otak. Dua zat tersebut juga berperan dalam pengembangan kemampuan di daerah otak yang bertanggung jawab untuk memori.
     Zat besi (Fe) mempunyai fungsi esensial di dalam tubuh, sebagai alat angkut oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh. Sebagai alat angkut electron di dalam sel, dan sebagai bagian terpaduberbagai reaksi enzim di dalam jaringan tubuh. Zat besi membantu kerja enzim yang penting untuk merangsang saraf. Kekurangan zat besi menyebabkan kekurangan kecerdasan. Zat besi  adalah unsur penting dalam produksi dan pemeliharaan Myelin serta mempengaruhi aktifitas syaraf.