Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur membuka peluang besar untuk pengembangan wilayah secara holistik, termasuk di sektor pendidikan, kesehatan, dan lingkungan hidup.Â
Kehadiran Prodi Kedokteran Hewan di Kalimantan akan sangat strategis dalam mendukung pembangunan IKN yang berorientasi pada keberlanjutan dan konservasi.
IKN dirancang sebagai kota pintar yang memadukan ekologi dan teknologi. Dalam konteks ini, tenaga ahli kedokteran hewan akan sangat dibutuhkan dalam pengelolaan satwa urban, kontrol penyakit zoonosis, pengembangan agribisnis peternakan modern, hingga konservasi satwa liar yang menjadi bagian dari ekosistem kota.
Kelima, Pemerataan dan Penguatan Kapasitas Nasional di Bidang Kedokteran Hewan
Dengan hanya 15 kampus kedokteran hewan yang sudah ada, dan semuanya terpusat di luar Kalimantan, distribusi tenaga ahli di bidang ini menjadi timpang.Â
Data Asosiasi Fakultas Kedokteran Hewan Indonesia (AFKHI) menunjukkan bahwa lulusan dari perguruan tinggi yang ada sebagian besar terserap di wilayah sekitar kampus mereka berada.
Kehadiran prodi kedokteran hewan di Kalimantan akan menjadi tonggak penting dalam memperluas jejaring pendidikan kedokteran hewan secara nasional. Selain mendidik calon dokter hewan dari Kalimantan, kampus ini juga bisa menjadi pusat penelitian dan pengembangan ilmu kedokteran hewan tropis, satwa liar, dan peternakan spesifik wilayah Kalimantan.
Akhirnya, rencana Universitas Mulawarman , Universitas Sari Mulia dan Universitas Lambung Mangkurat untuk membuka prodi kedokteran hewan patut diapresiasi dan mendapat dukungan penuh, baik dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, dunia usaha, hingga masyarakat.Â
Proses pendirian program studi ini tentu tidak mudah, karena harus memenuhi standar akreditasi yang ketat dari Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan (LAM-PTKes) serta persyaratan dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek dikti).
Namun dengan komitmen bersama dan visi jangka panjang, Kalimantan tidak hanya bisa memiliki prodi kedokteran hewan sendiri, tetapi juga menjadi pusat unggulan pendidikan dan penelitian di bidang ini.Â
Langkah ini akan membawa manfaat besar bagi kesejahteraan masyarakat, kesehatan hewan, pelestarian lingkungan, serta ketahanan pangan nasional.