Mohon tunggu...
Iwan Berri Prima
Iwan Berri Prima Mohon Tunggu... Pejabat Otoritas Veteriner

Dokter Hewan | Pegiat Literasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Anda Tertarik Menjadi Dokter Hewan? Berikut Tip Agar Lulus Menjadi Dokter Hewan Bagi Siswa SMA

16 Februari 2025   10:05 Diperbarui: 16 Februari 2025   10:05 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjadi seorang dokter hewan adalah profesi yang penuh tantangan dan membutuhkan komitmen tinggi. Bagi siswa SMA yang berminat menempuh program studi kedokteran hewan, perjalanan untuk mencapai gelar tersebut memerlukan persiapan yang matang.

Kedokteran hewan bukan hanya tentang mempelajari ilmu medis, tetapi juga melibatkan pemahaman tentang hewan, perilaku mereka, serta keterampilan dalam menangani berbagai kondisi medis yang dapat terjadi pada mereka. 

Dengan latar belakang ini, para siswa SMA yang berminat mengikuti program studi kedokteran hewan harus mempersiapkan diri dengan berbagai keterampilan dan pengetahuan, baik secara akademis maupun non-akademis. 

Sebagai seorang lulusan program studi (prodi) kedokteran hewan, berikut beberapa tip penulis untuk membantu siswa SMA agar sukses dalam meraih gelar dokter hewan. Apalagi saat ini penerimaan mahasiswa baru bagi lulusan SMA dari jalur Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) tahun 2025 sedang berlangsung.

Pertama, Memahami Program Studi Kedokteran Hewan.

Langkah pertama yang harus dilakukan oleh siswa SMA yang tertarik untuk menjadi dokter hewan adalah memahami dengan baik apa yang akan dipelajari di program studi kedokteran hewan.

Kedokteran hewan merupakan rumpun ilmu kesehatan. Satu rumpun dengan kedokteran, kedokteran gigi, farmasi, kebidanan, keperawatan dab lain sebagainya. Sehingga di beberapa kampus, Prodi kedokteran hewan ada yang masih bernaung dalam Fakultas Kedokteran (FK). Sebut saja, Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran (Unpad), program studinya kedokteran hewan. Demikian juga FK Unhas, FK Unri dan FK UNP Padang juga memiliki prodi kedokteran hewan.

Selain itu, Kedokteran hewan juga bukan sekadar jurusan yang berfokus pada merawat hewan, tetapi juga mencakup banyak aspek seperti anatomi hewan, fisiologi, patologi, farmakologi, dan mikrobiologi, serta berbagai penyakit yang dapat menyerang hewan. 

Baca juga: Pantun Dokter Hewan

Program studi ini menuntut pemahaman mendalam mengenai ilmu biologi, kimia, serta teknik medis yang kompleks. 

Di Indonesia, program studi kedokteran hewan biasanya memerlukan waktu sekitar lima hingga enam tahun untuk menyelesaikan pendidikan. 

Di samping itu, kurikulum yang diberikan juga mencakup banyak praktek lapangan dan kerja magang di rumah sakit hewan, klinik hewan, kebun binatang, peternakan, perikanan dan pengolahan pangan. Oleh karena itu, siswa SMA yang berminat harus siap dengan tantangan akademis yang tinggi dan pelatihan teknis yang intensif.

Kedua, Meningkatkan Kemampuan Akademis di SMA

Untuk sukses dalam program studi kedokteran hewan, siswa SMA harus memperkuat dasar akademis mereka, terutama dalam mata pelajaran yang relevan dengan kedokteran hewan. 

Mata pelajaran yang harus dikuasai dengan baik antara lain adalah Biologi, Kimia, dan Fisika. Ilmu-ilmu dasar ini merupakan pondasi utama yang akan digunakan dalam berbagai mata kuliah di perguruan tinggi nantinya.

Biologi sangat penting karena sebagian besar ilmu kedokteran hewan berkaitan dengan pemahaman tentang organisme, organ, dan sistem tubuh hewan. Memahami sistem tubuh hewan, mulai dari anatomi hingga fisiologi, akan sangat membantu ketika mempelajari bagaimana tubuh hewan merespon penyakit atau infeksi. 

Begitu pula dengan Kimia, yang memberikan pemahaman tentang biokimia tubuh, obat-obatan yang digunakan dalam pengobatan hewan, serta reaksi kimia yang terjadi dalam tubuh hewan saat terjadi penyakit.

Selain itu, mata pelajaran Fisika juga tidak kalah penting, terutama dalam memahami prinsip-prinsip dasar teknologi medis yang digunakan dalam kedokteran hewan, seperti peralatan diagnostik atau pengobatan menggunakan teknologi canggih. 

Oleh karena itu, sangat disarankan bagi siswa SMA untuk lebih fokus dan serius dalam mempelajari mata pelajaran ini agar memiliki dasar yang kuat sebelum memasuki program studi kedokteran hewan.

Ketiga, Mengasah Kemampuan Praktik dan Keterampilan Sosial

Selain kemampuan akademis, keterampilan praktis dan sosial juga sangat dibutuhkan dalam profesi dokter hewan. Selama kuliah, mahasiswa kedokteran hewan tidak hanya dituntut untuk memahami teori, tetapi juga harus terampil dalam menangani hewan secara langsung. 

Oleh karena itu, siswa SMA yang tertarik pada kedokteran hewan dapat mulai mengasah keterampilan praktis ini, seperti berinteraksi dengan hewan, memahami perilaku hewan, dan bahkan melakukan pekerjaan sukarela di tempat-tempat yang berhubungan dengan hewan, seperti di tempat penampungan hewan atau klinik hewan.

Bergabung dengan organisasi yang berkaitan dengan hewan atau mengikuti program magang di rumah sakit hewan juga bisa menjadi pengalaman berharga yang akan memberi siswa wawasan lebih tentang profesi ini. Beberapa universitas di Indonesia bahkan memberikan peluang bagi siswa SMA untuk mengikuti program pengenalan kedokteran hewan atau magang singkat di fasilitas kesehatan hewan.

Keterampilan sosial juga sangat penting, mengingat seorang dokter hewan harus berkomunikasi dengan pemilik hewan (klien). Kemampuan untuk berinteraksi dengan berbagai orang, menjelaskan kondisi medis hewan, dan memberikan saran dengan cara yang mudah dimengerti sangat dibutuhkan dalam profesi ini. 

Oleh karena itu, siswa yang ingin menjadi dokter hewan harus memiliki empati, komunikasi yang baik, dan kemampuan dalam menghadapi situasi yang kadang emosional, terutama ketika hewan yang dirawat berada dalam kondisi kritis.

Keempat, Persiapan Ujian Masuk Universitas

Bagi siswa SMA yang ingin melanjutkan pendidikan di program studi kedokteran hewan, persiapan untuk ujian masuk perguruan tinggi adalah langkah yang tak kalah penting. 

Banyak universitas di Indonesia, baik negeri maupun swasta, yang membuka program studi kedokteran hewan dengan ujian masuk yang cukup kompetitif. Oleh karena itu, siswa SMA yang berminat masuk kedokteran hewan harus mempersiapkan diri dengan baik untuk ujian masuk tersebut.

Biasanya, ujian masuk akan menguji kemampuan siswa dalam mata pelajaran seperti Biologi, Kimia, Matematika, dan terkadang juga Tes Potensi Akademik (TPA). 

Oleh karena itu, persiapan yang matang sangat diperlukan. Siswa dapat mengikuti bimbingan belajar atau membuat jadwal belajar yang terstruktur untuk memaksimalkan persiapan mereka. Latihan soal ujian masuk tahun sebelumnya dapat membantu siswa mengetahui pola soal dan mempersiapkan diri lebih baik.

Data dari Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) menunjukkan bahwa tingkat persaingan dalam ujian masuk kedokteran hewan cukup tinggi, mengingat terbatasnya jumlah tempat di fakultas kedokteran hewan yang ada di Indonesia. 

Di Kampus IPB University misalnya, pada tahun 2023, daya tampung untuk jalur Ujian Tulis Berbasis Komputer - Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK- SNBT) kedokteran hewan sebanyak 70 orang, sementara peminatnya adalah 1.007 orang.

Sehingga wajar jika hanya siswa dengan persiapan yang matang dan pemahaman yang kuat tentang materi yang dapat lulus dan diterima.

Kelima, Mempersiapkan Diri Secara Mental.

Menjadi dokter hewan memerlukan kesiapan mental yang baik. Pendidikan kedokteran hewan bisa sangat menantang secara emosional, mengingat mahasiswa akan berhadapan dengan banyak situasi yang mempengaruhi kehidupan hewan dan pemiliknya. 

Terkadang, keputusan medis yang sulit harus diambil, dan kadang-kadang, meskipun sudah berusaha sebaik mungkin, hewan yang dirawat tetap tidak bisa diselamatkan.

Menghadapi kenyataan ini memerlukan ketahanan mental dan emosi yang kuat. Siswa SMA yang ingin menjadi dokter hewan harus siap dengan tekanan yang datang selama pendidikan dan profesi ini. Selain itu, selama kuliah, mahasiswa kedokteran hewan juga harus siap dengan jadwal yang padat, tantangan akademis yang berat, serta tugas praktikum yang seringkali membutuhkan waktu dan energi ekstra.

Keenam, Menjaga Keseimbangan Kehidupan Pribadi dan Akademis

Kehidupan sebagai mahasiswa kedokteran hewan bisa sangat sibuk, namun menjaga keseimbangan antara kehidupan akademis dan pribadi juga sangat penting. Siswa yang ingin menempuh pendidikan kedokteran hewan harus belajar mengatur waktu dengan baik, menjaga kesehatan fisik dan mental, serta tetap menjaga hubungan sosial yang sehat.

Program studi kedokteran hewan merupakan perjalanan panjang yang penuh tantangan, namun juga sangat memuaskan bagi mereka yang memiliki kecintaan terhadap hewan dan dunia medis. 

Bagi siswa SMA yang ingin menempuh program studi ini, persiapan yang matang sangatlah penting. Fokus pada penguasaan mata pelajaran dasar seperti Biologi, Kimia, dan Fisika, mengasah keterampilan praktis dengan berinteraksi langsung dengan hewan, serta persiapan mental yang baik akan sangat membantu dalam meraih sukses di bidang ini.

Dengan komitmen, kerja keras, dan kesiapan yang baik, siswa SMA dapat menjalani perjalanan untuk menjadi dokter hewan yang sukses dan berkontribusi pada kesehatan hewan dan masyarakat. Semoga bermanfaat, semoga sukses!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun