Via Vallen juga sukses mengangkat dangdut menjadi semakin berkelas dengan gaya penampilannya yang elegan jauh dari kesan vulgar dan seronok. Sejak kemunculan Via Vallen dengan lagu-lagu hitsnya, mereka yang dulu tak suka dangdut dibuat menjadi suka dan "dipaksa" untuk ikut bergoyang sambil berhak'e hak'e dan ber"OAOE."
Sementara Nissa Sabyan, selain anugerah wajah yang menawan dan suara yang lembut, teduh nan merdu ia juga piawai berolah vokal di semua nada. Ia sanggup menghipnotis pendengar dengan kemerduan suaranya hingga merasuk ke hati. Seketika suasana menjadi teduh dan tenteram ketika Nissa mengeluarkan suara ajaibnya.
Pilihannya untuk bermusik di genre yang bisa dibilang antimainstream seperti gambus timur tengah dan solawat justru menjadi kelebihan dan daya tarik tersendiri yang terbukti sangat disukai publik.Â
Tak hanya muslim dan mereka yang paham Bahasa Arab saja terpesona dengan nyanyian Nissa bersama Sabyan Gambus. Banyak komentar positif dari mereka yang non muslim yang mengaku tersentuh saat mendengar suara Nissa menyanyikan lagu "Deen Assalam."
Satu hal yang tak boleh dilupakan, popularitas ketiganya bisa terjaga hingga saat ini juga berkat dukungan basis penggemar kuat. Fatin punya penggemar fanatik bernama "Fatinistic" yang mendukungnya sejak masa audisi. Via Vallen punya fanbase "Vyanisty" yang selalu hadir meramaikan setiap pertunjukannya. Sementara Nissa punya "Sahabat Sabyan" yang setia mendukung sejak awal terbentuk ketika mereka masih tampil di pesta perkawinan.
 Yang jelas, sejauh ini ketiganya mampu memberikan pengaruh positif dan menjadi inspirasi bagi generasi muda khususnya remaja putri. Itulah mengapa saya rajin mengulas mereka lewat artikel-artikel yang saya tulis.Â
Setidaknya dengan ulasan dalam artikel tersebut saya bisa ikut membantu menyebarkan inspirasi positif mereka kepada para pembaca. Sudah sepatutnya kita dukung mereka yang telah memberikan hiburan berkualitas sambil menebarkan kebaikan lewat karya-karyanya.