Mohon tunggu...
Dodi Kurniawan
Dodi Kurniawan Mohon Tunggu... Guru - Simplex veri sigillum

Pengajar di SMA Plus Al-Wahid

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Apokalips: Sebuah Ramalan yang Kita Buat Sendiri

13 April 2024   08:56 Diperbarui: 13 April 2024   11:32 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://id.postermywall.com/

Dalam dunia fiksi, konsep AI yang mendapatkan kesadaran diri dan kemudian berbalik menentang manusia telah sering diangkat. Tetapi dalam konteks kehidupan nyata, ide itu masih menjadi khayalan. Kecerdasan buatan, meskipun semakin canggih, selalu akan bergantung pada pemrograman dan parameter yang ditetapkan oleh manusia yang menciptakannya. Meskipun mungkin bagi para penulis fiksi untuk menyajikan skenario di mana AI mengembangkan kesadaran diri dan mengambil tindakan yang bertentangan dengan manusia, ini tetap di ranah imajinasi dan spekulasi, bukan realitas."

Genisys ataupun apokalips semut merupakan bisikan nurani kita sebagai manusia -- makhluk dengan kecerdasaan hakiki -- bahwa moral dan etika seyogianya dikedepankan saat kita berpengetahuan. Ke arah inilah simpulan artikel Michael R. Gillings et al dalam Information in the Biosphere: Biological and Digital Worlds di jurnal Universitas California menuju:

"Kami berpendapat bahwa kita sudah berada di tengah-tengah transisi evolusi besar yang menggabungkan teknologi, biologi, dan masyarakat. Dari pengalaman pribadi, kehidupan sehari-hari kita penuh dengan contoh kerja sama sinergis kita dengan organisme digital. Dari perspektif sosial, teknologi digital telah menyusup ke dalam tatanan masyarakat manusia sampai pada tingkat yang tak terbantahkan dan sering kali menjadi ketergantungan yang menopang kehidupan. Para ahli ekologi dan evolusi harus bergabung dalam perdebatan ini, dan secara serius dan sistematis memikirkan konsekuensi dari informasi digital bagi lintasan kehidupan."

Bila abai dan semena-mena, maka kita tengah menjalani ramalan yang kita buat sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun