Mohon tunggu...
Dodik Suprayogi
Dodik Suprayogi Mohon Tunggu... Lainnya - Independen

Independen

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sebelum Di Kesampingkan Pekerjaan, Bangunlah Pekerjaan Sampingan

20 Februari 2023   21:46 Diperbarui: 20 Februari 2023   22:09 918
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mumpung masih muda, jangan terlena sama enaknya keadaan sekarang. Nasib nggak ada yang tau, coba bangun pekerjaan sampingan sebelum kamu dikesampingkan pekerjaan.

Dua puluh menit tidak terasa obrolan panjang antara kakek dan cucu sore ini. Berbicara banyak hal mulai dari kabar, kuliah, pekerjaan, hingga seputar dunia pertanian terutama harga gabah menjelang panen raya.

Ada satu hal yang menjadi bahan perenungan selama obrolan tersebut, yakni mengenai pekerjaan. Dewasa ini, berita mengenai PHK masal seringkali didengar, tidak memandang perusahaan kecil, perusahaan rintisan atau bahkan perusahaan besar.

Ada banyak faktor yang menyebabkan PHK masal tersebut terjadi diantaranya kondisi ekonomi yang tidak stabil atau robotisasi sektor-sektor pekerjaan yang bisa menggantikan tenaga manusia dengan robot.

Banyak motivator-motivator bisnis atau pengusaha sukses yang menyarankan, jangan menggantungkan hidup hanya dari satu sumber pendapatan usahakan minimal dua. Hal inilah yang mungkin sore ini Kakek juga pikirkan, sehingga disampaikan ke cucu-cucunya.

Bagaimana membangun pekerjaan sampingan saat sudah punya pekerjaan utama?

Pekerjaan sampingan tidak selalu dimaknai dengan membuka bisnis, bisa saja dengan mengambil freelance menulis, mengajar les musik, fotografer, reseller pakaian, atau pekerjaan-pekerjaan lepas lainnya yang tidak mengganggu pekerjaan utama.

Namun, jika cukup waktu dan sumber daya, maka tidak ada salahnya untuk memulai bisnis kecil-kecilan seperti jasa fotocopy, hidroponik sayuran, atau cemilan. Semua bisa dilakukan asalkan diperhitungkan dan direncanakan dengan matang.

Kunci dalam membangun pekerjaan sampingan saat sudah punya pekerjaan utama adalah pandai mengatur waktu. Jangan sampai pekerjaan utama terbengkalai. Pastikan ritme kerja kita juga teratur agar tidak berkutat dikejar-kejar deadline.

Apa manfaatnya memiliki pekerjaan sampingan ?

Bertani  (Dokpri).
Bertani  (Dokpri).

Mengandalkan satu sumber pekerjaan saja seringkali dianggap tidak bijaksana untuk diterapkan. Semakin pesatnya perkembangan teknologi di era yang serba digital seperti sekarang, tidak ada yang bisa menjamin nasib kita beberpa waktu ke depan.

Contohnya saat pandemi Covid-19, ekonomi lumpuh, banyak pekerja yang di PHK. Sedangkan kehidupan harus tetap jalan. Mencari pekerjaan sulit, memulai bisnis pun banyak sekali kendala. Namun jika sejak jauh-jauh hari sudah memiliki pekerjaan sampingan, paling tidak pendapatan keuangan tetap jalan. Itulah pentingnya pekerjaan sampingan yang berfungsi sebagai backup jika pendapatan utama kita terguncang. 

Selain itu, memiliki pekerjaan sampingan artinya waktu untuk mencapai kebebasan finansialpun semakin cepat. Tujuan keuangan semakin cepat tercapai. 

Apalagi jika membuka bisnis sampingan, koneksi jaringan pasar yang luas, peningkatan kapasitas dan gairah untuk selalu berinovasi akan selalu muncul.

Dimulai dari hal-hal kecil seperti jualan nasi bungkus di kantin kantor, jualan pakaian di online shop, atau ternak ikan lele di pekarangan rumah, apapun itu selama pekerjaan itu dapat menambah pendapatan.

Sudah banyak contohnya, ada guru yang sepulang mengajar di sekolah sore buka les atau bimbel, ada juga polisi di sela-sela pekerjaan utamanya sebagai pelayan masyarakat, dia juga bekerja di sawah menanam padi atau sayuran. 

Tidak hanya itu, ada juga buruh pabrik yang menjadi reseller makanan atau tukang bangunan yang nyambi jualan nasi goreng tiap malam. Semuanya baik dan dapat dicontoh.

Sehingga jika perubahan yang tidak diduga seperti PHK terjadi secara cepat dalam kehidupan kita, setidaknya kita lebih siap secara finansial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun