Mohon tunggu...
Doddy Salman
Doddy Salman Mohon Tunggu... Dosen - pembaca yang masih belajar menulis

manusia sederhana yang selalu mencari pencerahan di tengah perjuangan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Balada Unwanted Child

1 Agustus 2019   09:33 Diperbarui: 1 Agustus 2019   09:56 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

I'm nobody's child, I'm nobody's child
Just like a flower I'm growing wild
No mommy's kisses and no daddy's smile
Nobody wants me, I'm nobody's child

Nasib Ester (2) dan Ersa (10 bulan) mirip lagu Karen Young berjudul Nobody's Child. Tak ada yang mengingnkan mereka.Di usia balita keduanya terkenal lewat video yang viral di media sosial karena ditelantarkan orangtuanya di Simpang Lampu Merah Karya Wisata Medan Sumatera Utara. 

Keduanya terlihat bingung. Ester menangis dan adiknya duduk di tanah . Beruntung Dinas Sosial Medan membawa menitipkan mereka ke  Panti Asuhan.(Tribunnews.com).

Ester dan Ersa dikategorikan sebagai anak terlantar. Atau mungkin lebih tepatnya ditelantarkan. Kedua orangtuanya menolak untuk mengurus mereka dan memilih menelantarkannya. Dalam istilah sosial anak-anak ini disebut unwanted child, anak-anak yang tak diinginkan.

Penyebab unwanted child bisa beragam. Selain faktor ekonomi orangtua, persoalan malu dikarenakan anak tersebut buah hubungan gelap juga dapat menjadi alasan. Konon unwanted child jumlahnya tak sedikit. Kota-kota yang menjadi pusat tujuan belajar para perantau dapat kita temukan para unwanted child ini.

Saya pernah bertemu dua anak yang masuk kategori unwanted child ini. Mereka diurus dan di sekolahkan oleh sebuah rumah Yatim Piatu di kota Yogyakarta. 

Sekilas penampilan fisik mereka sehat dan normal. Namun ketika diajak bicara maka komunikasi menjadi macet. Mereka seperti tak percaya diri dan lebih banyak menghindar.

Posisi unwanted child ini memang unik. Jika yatim piatu jelas orangtua mereka wafat. Sementara unwanted child orangtua mereka masih hidup. 

Mereka tak diakui sebagai darah daging karena berbagai alasan sosial. Ada banyak cerita para orangtua yang menelantarkannya itu sesekali melongok anak-anak mereka. Anak-anak itu jelas tidak mengenal ayah bunda kandung. Mereka kehilangan kasih sayang, belaian dan kecupan hangat ayah bunda.

Semoga saja kisah unawanted child seperti Ester dan Ersa tak berulang di tempat yang lain.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun