Mohon tunggu...
Doddy Salman
Doddy Salman Mohon Tunggu... Dosen - pembaca yang masih belajar menulis

manusia sederhana yang selalu mencari pencerahan di tengah perjuangan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Membaca Pertemuan Jokowi, Megawati dan Prabowo

24 Juli 2019   07:11 Diperbarui: 24 Juli 2019   09:41 784
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertemuan ini adalah pertemuan politik yang agendanya patut diduga adalah kelanjutan apa yang sering disebut rekonsiliasi politik. 

Proses rekonsiliasi sudah diawali dengan pertemuan pertama kali Jokowi dan Prabowo di kereta MRT 11 hari lalu. Kala itu Prabowo Subianto mengakui kemenangan pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin dalam pilres 2019. 

Kabar santer yang beredar pertemuan MRT adalah inisiatif Megawati Soekarnoputri yang dieksekusi oleh Budi Gunawan, Kepala BIN saat ini.

Posisi Megawati, Jokowi dan Prabowo

Peran Megawati yang besar dalam pertemuan kedua tokoh yang bersaing dalam pilpres 2019 menjadi koheren dengan posisi PDI-P sebagai parpol peraih suara terbanyak. Posisi Megawati terlihat dominan jika terselenggaranya pertemuan ini dilaksanakan di kediamannya. 

Posisinya makin menonjol sebagai satu-satunya perempuan dalam pertemuan tersebut. Dengan menempatkan diri sebagai tuan rumah pertemuan tersebut maka Megawati menjadi satu-satunya tokoh politik pendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf yang mengetahui langsung rincian peremuan tersebut.

Sebagai pemenang pilpres 2019 posisi Jokowi tidaklah sama dengan Jokowi pemenang pilpres 2014. Selama 5 tahun Jokowi pasti belajar banyak praktek politik kenegaraan Indonesia. Kehadiran Jokowi tentunya mewakili  wakil presiden terpilih Ma'ruf Amin dan juga koalisi partai politik pendukungnya. 

Patut diingat pula meskipun Ma'ruf Amin absen dalam pertemuan ini namun sesungguhnya pengaruhnya tidak kalah besar. Salah satu janji kampanyenya yaitu kewajiban sertifikat halal sudah menjadi ketentuan melalui Peraturan Pemerintah (PP)  No.31 tahun 2019 tentang peraturan pelaksanaan UU  No.33 tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal. UU ini  mewajibkan semua produk bersertifikat halal terhitung 17 Oktober 2019.

 Secara berseloroh kita bisa mengatakan bahwa bahkan belum resmi menjabat wakil presiden saja kebijakannya sudah dilaksanakan, bagaimana jika nanti sudah menjabat?

Sementara itu posisi Prabowo Subianto sebetulnya unik.  Dengan ucapan selamat kepada pemenang pilpres 2019 tanggal 13 Juli lalu Prabowo seperti ditahbiskan oleh media bersama Joko Widodo, sebagai pahlawan persatuan. 

Silang sengketa, permusuhan, caci maki antara kedua pendukung  harus sudah dihapus karena 01 dan 02 sudah tidak ada. Cebong dan Kampret sudah berlalu.Yang ada hanya 03 yaitu persatuan Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun