Mohon tunggu...
Giyo Giyo
Giyo Giyo Mohon Tunggu... -

Dagang sandal jepit

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sesuai Petunjuk........

19 Oktober 2009   20:52 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:35 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Setelah melaksanakan pendekatan dengan Mister Laron, Boss bangsa Gurem segera mengadakan pertemuan dengan bangsanya. Sebuah pendekatan yang berhasil meyakinkan Mister Laron, bahwa bangsa Gurem akan selalu mengikuti PETUNJUK  Mister Laron, hal ini akan dilaporkan kesegenap pengurus bangsa Gurem. Dalam pidato yang penuh semangat dan penuh keyakinan, bahwa keberhasilan pendekatan kepada Mister Laron adalah sebuah tradisi,  tardisi yang harus tetap dipertahankan sebagai gambaran bangsa gurem adalah bangsa yang paling hebat, tanpa ikut koalisipun Mister Laron membolehkan bangsa gurem untuk ikut ambil bagian dalam kekuasaan.  Bangsa  Kutu masih tetap loyal pada leluhurnya bangsa Gurem, walaupun bangsa Kutu saat ini bergabung dengan bangsa Laron, tetapi jiwanya masih tetap loyal pada leluhurnya itu. Bangsa Laron pun tidak mengingkari kenyataan itu, bahwa banyak bangsa gurem telah berganti identitas menjadi bangsa Kutu, bangsa yang ikut membesarkan bangsa Laron. Sebagai balas budi atas kerelaannya melepas bangsa Kutu masuk dalam kubu bangsa Laron, Mister Laron membolehkan bangsa gurem turut serta dalam kekuasaan.  Sambil menunggu kepastian, Mister Laron mengharuskan wakil bangsa Gurem ikut parade, ikut parade kesehatan..... sebagai gambaran bahwa negara ini akan disehatkan sekaligus menunggu protes, kalau tidak ada yang protes......semua dapat diterima ikut dalam kekuasaan. Singkat kata, bangsa gurem mendapat jatah kursi kabinet Mister Laron, sebuah langkah awal dari cita2 mengembalikan kejayaan masa lalu. Tanpa memenangi pemilupun bisa ikut berkuasa, apalagi jika menang pemilu, boss bangsa gurem bergumam sambil tersenyum. Setumpuk rencana dalam otak boss Gurem, sekarang memang harus menunduk, tidak apa2. Tetapi bangsa Laron tidak boleh berkuasa lebih dari 5 tahun, bangsa laron harus menjadi semut atau menjadi rayap.  Dalam rapat kerja kabinet yang pertama kali, Mister Laron memaparkan kondisi keuangan negara yang makin menipis, perlu dicari jalan untuk meningkatkan export agar dapat menambah devisa negara untuk cadangan intervensi nilai uang agar tetap stabil. Dengan sigap bangsa Gurem menyampaikan idenya. " Mister Laron, dunia saat ini kekurangan air, sumber air negeri ini melimpah ruah, negara ini akan menjadi kaya raya kalau diizinkan bikin sumur bor........". "Lalu....?" " Menurut hasil penelitian bangsa gurem, jika dibuat sumur bor di bagian timur, akan menghasilkan air yang berlimpah......." " Selanjutnya......" "Kami bangsa Gurem menunggu PETUNJUK Mister Laron...." "Baiklah, kau hebat bangsa gurem........buatlah sumur bor itu....!. Boss bangsa gurem tersenyum puas, puaaass sekali, strategi memperoleh konsesi dengan mudah mendapat dukungan Mister Laron. Dengan cepat boss Gurem mengepakan sayap ke arah Timur, bayangan isi kantong akan bertambah penuh tidak pernah lepas dari matanya. Sementara itu gurem brewok termangu mangu, dia merasa kalah strategi, dia tidak berhasil menjadi boss bangsa Gurem. Dia mendapatkan kenyataan, bangsa gurem masih senang berkuasa untuk membakcup  bisnisnya. Boss Gurem lama tidak muncul dalam sidang kabinet dengan alasan sibuk mengurusi rakyat. Mister Laron mulai tumbuh kekagumannya kepada boss Gurem yang sangat perhatian terhadap rakyat. Hingga suatu saat rakyat berdemo besar2an karena banjir makin meluas ditimur, padahal saat itu musim kemarau.  Mister Laron mengirim tean pencari fakta ke wilayah timur dan sesusai laporan team tersebut bahwa banjir tersebut disebabkan oleh karena sumur bor milik boss Laron. Atas laporan tersebut, segera Mister Laron memerintahkan untuk mencari boss Gurem untuk dihadapkan dan dimintai pertanggungan jawab. " Apa yang kau perbuat di wilayah timur...?. Tanya Mister Laron kepada Boss Gurem. " Sesuai PETUNJUK Mister, saya membangun sumur bor...." " Kalau begitu kamu harus mengganti kerugian rakyat..." " Sesuai PETUNJUK Mister, kalau korbanya lebih dari 10 orang artinya bencana alam......" " Maksudmu....?. "Sesuai PETUNJUK Mister jika terjadi bencana alam...negara harus turun tangan...." " Maksudmu, diganti rugi dari uang APBN ?. " Betul Mister Laron, begitulah PETUNJUK nya..........." Kali ini Mister Laron benar2 marah, dia berteriak memanggil sekretarisnya. " Sekretariiiiiiiis.........siapa yang mengeluarkan APBN untuk korban banjir di wilayah timur....?. " Mmmm anu....ana...... Bangsa Kutu Mister.........."


Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun