Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi Pendidikan, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat

Membaca dan Menulis Dengan Moto Belajar dan Mengadi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Membagun Kemandirian Kaum Milenial (Bagian IV) Melalui Fatwa "Kodrat Alam Petunjuk untuk Kehidupan Sempurna"

9 Mei 2024   04:26 Diperbarui: 9 Mei 2024   05:30 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: lp2m.ustjogja.ac.id

Membangun Kemandirian Kaum Milenial (Bagian IV): Melalui “Kodrat alam penunjuk untuk hidup Sempurna". 

 Oleh: Ahmad Rusdiana

Setelah mengali fatwa Ki Hajar Dewantara tentanng "Hak untuk Keselamatan dan Kebahagiaan". Pada bagian ini, kita akan membahas makna dan relevansi fatwa "Hak Diri untuk Menuntut Salam dan Bahagia" dalam konteks pendidikan kaum milenial di era Globalisasi 5.0, dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip Tamansiswa yang diajarkan oleh Ki Hajar Dewantara.  

Fatwa Ki Hajar Dewantara tentanng: “Kodrat alam penunjuk untuk hidup sempurna. Berdasarkan asas Tamansiswa” Sebagai pengakuan bahwa kodrat alam, yaitu segala kekuatan dan kekuasaan yang mengelilingi dan melingkungi hidup kita itu adalah sifat lahirnya kekuasaan Tuhan yang maha kuasa, yang berjalan tertib dan sempuma di atas segala kekuasaan manusia. Janganlah hidup kita bertentangan dengan ketertiban kodrat alam. Petunjuk dalam kodrat alam kita jadikan pedoman hidup kita, baik sebagai alam kita jadikan pedoman hidup kita, baik sebagai orang seorang atau individu, sebagai bangsa maupun sebagai anggota dari alarn kemanusiaan.

Dari Fatwa Ki Hajar Dewantara tentanng:  “Kodrat alam penunjuk untuk hidup sempurna. dtemukan 3 nilai yang perlu di elaborasi untuk kepentingan membagun kemandirian kaum milenial di era globalisasi 5.0. Ditemukan 3 nilai edukasi sebagai pengakuan bahwa kodrat alam, yaitu: (1) Segala kekuatan dan kekuasaan yang mengelilingi dan melingkungi hidup kita itu adalah sifat lahirnya kekuasaan Tuhan yang maha kuasa, yang berjalan tertib dan sempuma di atas segala kekuasaan manusia. (2) Janganlah hidup kita bertentangan dengan ketertiban kodrat alam. dan (3) Petunjuk dalam kodrat alam kita jadikan pedoman hidup kita, baik sebagai alam kita jadikan pedoman hidup kita, baik sebagai orang seorang atau individu, sebagai bangsa maupun sebagai anggota dari alarn kemanusiaan.

Dalam membangun kemandirian kaum milenial di era globalisasi 5.0, pemahaman terhadap nilai-nilai yang diuraikan dalam fatwa Ki Hajar Dewantara sangatlah relevan. Fatwa tersebut menyoroti hubungan manusia dengan kodrat alam dan perannya dalam menjalani kehidupan yang harmonis. Berikut adalah pengembangan dari setiap nilai yang terdapat dalam fatwa tersebut, serta relevansinya dengan konteks era Globalisasi 5.0:

Pertama: Segala Kekuatan dan Kekuasaan sebagai Sifat Lahirnya Kekuasaan Tuhan: Pemahaman ini menekankan bahwa alam semesta ini adalah manifestasi dari kekuasaan Tuhan yang maha kuasa. Dalam konteks globalisasi 5.0, di mana teknologi dan konektivitas semakin merambah ke seluruh aspek kehidupan, penting bagi kaum milenial untuk tidak melupakan bahwa kekuasaan dan kekuatan yang mereka rasakan adalah anugerah dari Tuhan. Hal ini mengajarkan mereka untuk tetap rendah hati dan bersyukur, serta menggunakan kekuatan dan kekuasaan yang dimiliki untuk kebaikan bersama.

Kedua: Hidup yang Tidak Bertentangan dengan Ketertiban Kodrat Alam: Manusia cenderung menghadapi godaan untuk mengejar kepentingan pribadi atau keuntungan sektoral tanpa memperhatikan dampaknya terhadap lingkungan dan masyarakat. Namun, dalam era globalisasi 5.0 yang menekankan kesadaran akan keberlanjutan dan keadilan sosial, penting bagi kaum milenial untuk memahami bahwa bertentangan dengan ketertiban alam akan berakibat pada kerusakan lingkungan dan ketidakseimbangan sosial. Mereka perlu menjalani hidup yang sejalan dengan prinsip-prinsip keberlanjutan dan harmoni dengan alam.

Ketiga: Menggunakan Petunjuk dalam Kodrat Alam sebagai Pedoman Hidup: Pemahaman ini mengajarkan bahwa manusia dapat belajar banyak dari alam sekitarnya. Alam memberikan petunjuk-petunjuk tentang keseimbangan, keberagaman, dan kerjasama yang dapat dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Di era globalisasi 5.0, di mana tantangan kompleks seperti perubahan iklim, ketimpangan ekonomi, dan konflik sosial semakin kompleks, penting bagi kaum milenial untuk mengintegrasikan nilai-nilai ini dalam pengambilan keputusan dan tindakan mereka. Dengan demikian, mereka dapat menciptakan masyarakat yang lebih berkelanjutan, inklusif, dan harmonis.

Dalam konteks globalisasi 5.0, di mana teknologi dan konektivitas semakin mempercepat perubahan dan kompleksitas dalam kehidupan manusia, pemahaman akan nilai-nilai yang diuraikan dalam fatwa Ki Hajar Dewantara menjadi semakin penting. Kaum milenial perlu menerapkan nilai-nilai tersebut dalam berbagai aspek kehidupan mereka, baik dalam konteks individu, masyarakat, maupun bangsa. Dengan demikian, mereka dapat menjadi agen perubahan yang bertanggung jawab dalam menciptakan masa depan yang lebih baik bagi semua pihak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun