Pangkalan Bun (14/08/2020) – Universitas Diponegoro dalam masa pandemi seperti saat ini tetap mengadakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN), yang diadakan pada tanggal 5 Juli sampai dengan 15 Agustus 2020. KKN kali ini diadakan cukup unik, dikarenakan dilaksanakan sesuai dengan lokasi mahasiswa saat ini berada. Hal tersebut diakarenakan pandemi COVID-19 yang dimana pada awal tahun 2020 banyak mahasiswa yang sudah kembali ke daerah masing-masing, dan untuk pelaksanaan KKN tidak bisa dilaksanakan seperti biasanya. Beberapa mahasiswa yang tidak bisa pulang kampung tetap melaksanakan KKN didaerah atau wilayah sekitar kampus. Kuliah Kerja Nyata yang dilaksakan Universitas Diponegoro pada periode kali ini mengusung tema “Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi COVID – 19 Berbasis Pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan” atau “Sustainable Development Goals (SDG’s)”.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan bentuk kegiatan yang dilakukan mahasiswa sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat dengan pendekatan kelimuan dan sektoral. Program Kuliah Kerja Nyata ini juga sebagai kegiatan instrakulikuler yang memadukan Tri Dharma Perguruan Tinggi (Penelitian, Pendidikan, dan Pengabdian Masyarakat). Manfaat yang didapatkan dari adanya program Kuliah Kerja Nyata tidak hanya menguntungkan bagi mahasiswa saja, tetapi juga masyarakat dan Universitas itu sendiri. Dengan adanya Kuliah Kerja Nyata, Mahasiswa mendapat pemaknaan dan penghayatan mengenai manfaat ilmu, serta menumbuhkan rasa kepedulian sosial. Masyarakat pun mendapatkan dampaknya, seperti pemberian bantuan pemikiran dan tenaga dalam pemecah masalah pembangunan daerah, menumbuhkan dan mendorong potensi dan inovasi di kalangan anggota masyarakat setempat dalam upaya memnuhi kebutuhan lewat pemanfaatan ilmu dan teknologi.
Pada kesempatan Kali ini salah satu mahasiswa Universitas Diponegoro telah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata yang berlokasi di Kota Pangkalan Bun. Dimas Kukuh Prabowo yang merupakan salah satu mahasiswa Program Studi Hubungan Internasional UNDIP telah melakukan sosialisasi dan pengedukasian terhadap masyarakat terutama di Wilayah Kelurahan Baru, Kecamatan Arut Selatan, Kota Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat. Mengambil tema Lingkungan, mahasiswa ini berupaya untuk menyadarkan masyarakat mengenai isu Lingkungan terutama Masalah Lingkungan Hidup. Dimana permasalahan mengenai Lingkungan Hidup di Indonesia sendiri rata – rata masyarakatnya masih kurang peduli terhadap isu ini. Terdapat dua program yang dijalankan atau dilaksanakan oleh mahasiswa UNDIP ini, yang pertama adalah Program “Pengedukasian Masyarakat Mengenai Penanggulangan Limbah Masker” dan “Pengenalan Climate Justice kepada Masyarakat dengan konsep Ecobrick”.
Dengan adanya Pandemi COVID – 19 seperti saat ini penggunaan masker pun meningkat tajam, dimana banyak masyarakat yang membeli masker, baik masker kain ataupun masker sekali pakai. Yang menjadi ketakutan adalah ketika masker sekali pakai ini tadi tidak terkelola dengan baik cara pembuangan dan pengelolaannya. Jika masker tidak di atasi dengan baik maka akan menyebabkan polusi baru di sekitar masyarakat. Hal tersebutlah yang menjadi kekhawatiran mahasiswa UNDIP ini, dimana dikhawatirkan di wilayah Kota Pangkalan Bun tercemar dampak limbah masker yang dibuang sembarangan. Mahasiswa UNDIP ini kemudian memilih program yang berkaitan dengan permasalahan limbah masker, setelah diamati ternyata masih banyak masyarakat Kota Pangkalan Bun khususnya yang berwilayah di Kelurahan Baru RT 22 yang belum mengerti mengenai bahaya polusi yang dapat ditimbulkan oleh Limbah Masker jika dibuang sembarangan.
Limbah Masker sekali pakai yang digunakan oleh warga non-ODP termasuk sebagai katergori Sampah Rumah Tangga. Limbah Masker ini tadi yang berasal dari non-ODP dapat dibuang bersama dengan Sampah Rumah Tangga lainnya, namun terlebih dahulu harus dirusak (Digunting) agar tidak dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Mahasiswa juga menjelaskan dan mempraktekan cara penanganan Limbah Masker yang baik dan benar, ditambah dengan menempelkan poster ditempat yang sekiranya bisa dibaca/dilihat orang banyak.
Program kerja kedua yang terlaksana adalah dengan memanfaatkan sampah botol plastik menjadi barang yang bernilai. Program kedua ini dilaksanakan mahasiswa dengan memanfaatkan sampah botol plastik menjadi Ecobrick, dan hasilnya dapat menjadi meja, kursi, bahkan tempat sampah. Program kedua ini sendiri berupaya untuk melestarikan lingkungan dengan cara mendaur ulang sampah plastik dan mengurangi sampah tidak berguna menjadi memiliki nilai tersendiri. Dalam KKN 2020, mahasiswa UNDIP mengamati di wilayah RT 22, Kelurahan Baru, Kota Pangakalan Bun yang ternyata masih banyak yang sebenarnya jika di daur ulang dapat bermanfaat dan berguna kembali. Keberadaan sampah plastik di Indonesia sendiri sudah dititik yang mengkhawatirkan, maka dari itu mahasiswa UNDIP juga memperkenalkan Climate Justice kepada Masyarakat sekitar.
Untuk pelaksanaan kedua program, mahasiswa UNDIP tidak dapat bersosialisasi dengan mengumpulkan warga masyarakat, karena mendapat himbauan dari pemerintah daerah tidak boleh mengumpulkan orang lebih dari 5 dalam suatu tempat. Maka dari itu, mahasiswa melakukan kegiatan sosialiasi secara door to door dengan membagikan pamflet kepada warga sekitar. Memang terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaan program KKN salah satunya adalah adanya pandemi COVID-19. Tidak hanya sosialisasi mengenai tema Lingkungan saja, Mahasiswa Undip juga memberikan pemahaman dan mempraktekan mengenai betapa pentingnya menjaga Lingkungan Hidup.
