Bulan Ramadan bukan sekadar tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga menjadi waktu yang tepat untuk refleksi diri, meningkatkan kualitas ibadah, serta memperbaiki kebiasaan dan pola hidup. Di tengah kesibukan sehari-hari, kita sering kali terjebak dalam rutinitas yang tanpa kita sadari apakah aktivitas yang kita lakukan benar-benar membawa manfaat bagi pertumbuhan diri (self-growth).
Ramadan menawarkan kesempatan emas untuk melakukan evaluasi diri secara lebih mendalam. Dengan ritme hidup yang sedikit melambat, kita bisa lebih fokus pada aspek spiritual, mental, dan fisik yang selama ini mungkin terabaikan. Self-growth di bulan Ramadan bukan hanya soal peningkatan ibadah, tetapi juga tentang membentuk pola pikir yang lebih positif, meningkatkan disiplin, serta memperkuat ketahanan diri dalam menghadapi berbagai tantangan hidup.Â
Bagi saya pribadi Ramadan juga bisa menjadi momen yang tepat untuk memperkaya diri dengan ilmu. Mengisi waktu dengan aktivitas yang bermanfaat akan membuat Ramadan lebih bermakna dan membantu membentuk kebiasaan belajar yang berkelanjutan. Dengan mengelola waktu secara efektif, kita bisa tetap produktif dan mengisi hari-hari Ramadan dengan aktivitas yang memperkaya ilmu, baik dalam bidang agama maupun pengembangan diri.Â
Saya ingin memastikan bahwa bulan suci ini tidak hanya menjadi waktu beribadah secara fisik, tetapi juga kesempatan untuk memperkaya diri dengan ilmu yang bermanfaat. Sejak awal Ramadan, saya sudah bertekad untuk mengelola waktu dengan baik agar tetap bisa belajar, membaca, dan meningkatkan keterampilan diri.Â
Membaca Buku atau Artikel yang Bermanfaat
Membaca selalu menjadi caraku untuk tetap terhubung dengan ilmu. Di bulan Ramadan ini, saya memilih untuk lebih selektif dalam memilih bacaan. Saya sudah membagi daftar bacaan yang akan saya baca selama Ramadan ini menjadi tiga kategori utama:
Lewat Journaling Quran sebagai salah satu wasilahku membaca tafsir Al-Qur’an dan kisah para nabi untuk memahami lebih dalam tentang Islam
Perbanyak membaca buku pengembangan diri. Saya pilih buku tentang manajemen perasaan seperti Filosofi Teras , Every Word You Cannot Say dan Jornal of Gratitude.
Perbanyak membaca buku Keilmuan. Saya juga mencoba membaca buku terkait literasi seperti The Geography Of Genius dan Politik Berparas Perempuan.