Mohon tunggu...
Cahaya
Cahaya Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu rumah tangga

Cahayaharuna.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Melangkah Menuju Harapan di Penghujung Usia

6 Mei 2019   23:42 Diperbarui: 7 Mei 2019   00:14 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen pribadi edit with kolase

Sebagaimana tercantum dalam Al Qur'an, surat Al-Baqarah ayat 183, yang artinya:

" Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."

Tujuan dari puasa itu sendiri, yaitu agar kita menjadi orang-orang yang bertakwa, berhubungan dengan ayat tersebut di atas, saya pun memiliki harapan agar selalu bertakwa kepada Allah SWT, mentaati segala perintahNya dan menjauhi segala larangan.

Hidup yang selalu lurus tanpa keluar jalur yang sudah ditetapkan dalam Al Qur'an dan hadits.

Setiap memasuki bulan Ramadan, raga, ruh, dan jiwa ini selalu berkeinginan mendapatkan lailatul qadar_malam seribu bulan, tetapi alam bawah sadar selalu mengatakan, "apa yang telah engkau lakukan selama 11 bulan terakhir?"

Bagi saya setiap datang bulan Ramadan merupakan Ramadan terakhir, karena usia tiada yang tahu, mungkin tahun depan saya tidak akan bertemu dengan bulan yang penuh rahmat ini.

Berbicara tentang harapan apa saja yang saya inginkan di bulan Ramadan tahun ini, terlalu banyak keinginan-keinginan hidup yang belum terpenuhi, sehingga dari tahun ke tahun harapannya itu-itu saja.

Harapan di atas harapan di bulan Ramadan tahun ini, yaitu:

Harapan Pribadi
Keinginan dalam Ramadan tahun ini, sebisa mungkin saya dapat menata ulang diri ke arah yang lebih baik.

  • Menjalankan kewajiban di awal waktu

Mengingat usia yang tak lagi muda, tidak ada alasan mengulur-ulur waktu untuk beribadah, tetapi nafsu saat menonton tayangan kesayangan, membuat saya sering menunda untuk melakukan kewajiban sebagai hamba.

  • Menjadi kepribadian yang lebih baik

Tidak bisa saya pungkiri, sulit sekali menjadi kepribadian yang lebih baik. Menahan emosi untuk tidak marah-marah karena tidak sesuai dengan keinginan.

Menjadi istri dan ibu yang selalu bersyukur dan tidak mudah mengeluh dengan keadaan suami dan anaknya. 

  • Tidak membuang sampah sembarangan

Meski saya sadar benar bahwa "kebersihan sebagian dari iman" terkadang untuk yang satu ini saya suka khilaf.

Membuang sampah masih suka sembarangan, meski hanya sebuah tisu atau botol mineral.

Berharap lepas Ramadan ini, tidak ada lagi sampah yang saya buang tidak pada tempatnya.

  • Lebih rajin dalam membersihkan rumah

Rasa malas untuk membersihkan rumah, salah satu contoh, dalam melipat pakaian setelah dicuci, sering kali saya tunda, sehingga pakaian bertumpuk tidak tertata dengan rapi. 

Alhasil saat mau di gosok pakaian lebih kusut, jadi pekerjaan lebih lama, waktu akan tersita hanya untuk melicinkan pakaian.

Ketika Ramadan berakhir, saya bisa lebih rajin dalam membersihkan rumah.

Harapan Keluarga
Setelah harapan pribadi, berlanjut ke harapan Keluarga. Seperti kita ketahui, pada zaman 'Milenial ini sudah terkikis rasa saling peduli, menghormati satu dengan yang lain.

Dalam ruh Ramadan, saya berharap di dalam keluarga bisa saling menghormati. Anak yang lebih muda dapat menghormati anak yang lebih tua, begitu juga sebaliknya.

Pendidikan moral berawal dari keluarga, dengan berpuasa dapat melatih kepribadian setiap individu menjadi lebih baik.

Dapat menjaga lisan dan perbuatan, sehingga tidak ada lagi bullying yang akan terjadi dalam kehidupan nyata atau pun di dalam dunia maya.

Harapan Masyarakat
Sebagai makhluk sosial tidak mungkin lepas dari kehidupan masyarakat. Dengan ruh Ramadan, saya berharap di tahun ini bisa bersosialisasi dengan lingkungan sekitar, aktif di organisasi dan hidup selalu damai.

Seperti kita ketahui, pemilu yang sudah selesai masih menyisakan sedikit debu karena beda pilihan, dengan berpuasa bukan sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga bisa menahan emosi.

Ramadan melatih kita untuk disiplin, dari mulai sahur sampai berbuka, melatih menahan rasa lapar, berarti melatih kita untuk menahan nafsu.

Tidak berlebih-lebihan saat berbuka, makan secukupnya dan yang terpenting saat Ramadan berakhir kita diwajibkan membayar zakat fitrah.

Ramadan selain mengajarkan menahan nafsu juga mengajarkan kita untuk membersihkan diri, dengan jalan berbagi dengan sesamanya.

Dari semua harapan di atas berharap terwujudnya menjadi hamba yang di ridhai oleh Tuhan, menjadi hamba yang bertakwa, hidupnya tertata dari mulai bangun tidur sampai tidur kembali.

Saya salah satu orang yang memercayai bahwa harapan kita yang terucap ataupun tertulis adalah do'a, dan saya berharap dengan mengikuti even ini segala harapan terwujud.

Mendapatkan hadiah, bonus terbesarnya, dan mengikuti even ini pula saya berharap dapat menjadi penulis profesional dan jujur, dengan dilatih selama 33 hari, bisa meningkatkan intuisi dalam menulis.

Sejujurnya, ketika saya menulis membutuhkan waktu yang lama, ini modal nekat, tidak muna tergiur dengan rewardnya. Pis

Selamat menjalankan ibadah puasa bagi yang menjalankannya. 1 Ramadan 1440 H

Keep smile and istiqamah

Jakarta, 06 Mei 2019

Senin, 11:39

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun