Mohon tunggu...
Djuminten
Djuminten Mohon Tunggu... Wiraswasta - Dalem Solo

Hanya penumpang gelap yang gemar nasi Padang dan senang ngumpet.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Suatu Senja

28 Februari 2021   22:16 Diperbarui: 28 Februari 2021   22:38 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pencitraan, kalau mereka bilang. Padahal, yang menerima oke-oke saja. Nggak ada masalah. Yang penting bisa makan dan sedikit berdandan.

***

Ibu itu mulai berkemas.

Bungkusan nasi sisa makan si Aci ditentengnya di tangan kiri.

Sembari berdiri dan merapikan kursi, ibu itu mengulurkan tangan kanan tanda meminta jabat tangan.

Segera kuhampiri tangan lusuh itu dan menyambutnya dengan jabat tangan erat.

Sangat erat ... dan entah ... dingin sekali tangan ibu ini.

Ahh esok aku akan sering memberinya rejeki ... esok akan kusisihkan sebagian kecil gaji.

"Ibu besok kesini lagi" tanyaku memastikan.

Ibu itu cuma tersenyum.

"Piye tho kik?? Ditanyain kok senyum tok." Pikirku heran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun