Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Temuan Peralatan Memasak Kuno dari Candi Abad ke-10 di Malang

10 Maret 2022   08:44 Diperbarui: 10 Maret 2022   08:47 746
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Temuan kepala angsa di Candi Srigading (Sumber: FB Jelajah Jejak Malang)

Alih-alih menemukan arca Durga, Tim BPCB justru menemukan kepala angsa berbahan batu bata pada sudut candi arah utara-timur. Dalam ikonografi (seni arca kuno) Hindu, angsa adalah wahana (kendaraan tunggangan) Dewi Saraswati, isteri Dewa Brahma. Nah, bagaimana hubungannya dengan candi yang beraliran Siwais, kita tunggu kajian tim arkeologi.  

Dalam penggambaran, wahana merupakan lambang sekaligus emblem dari dewa/dewi yang diangkutnya. Nah, angsa yang dikendarai Dewi Saraswati itu melambangkan kebijaksanaan, kecantikan, dan keindahan.

Temuan alat-alat bercocok tanam (Sumber: FB Jelajah Jejak Malang)
Temuan alat-alat bercocok tanam (Sumber: FB Jelajah Jejak Malang)

Konfigurasi arca

Dalam percandian Siwa, arca Siwa atau simbol yang mewakilinya berupa lingga--yoni,  merupakan arca utama yang ditempatkan di dalam bilik utama. Arca utama tersebut, biasanya didampingi sejumlah arca lain yang dikenal dengan sebutan parswadewata, terdiri atas Agastya di selatan, Ganesha di barat, dan Durga di utara.  Konfigurasi tokoh-tokoh keluarga Dewa Siwa tersebut tampaknya hanya terdapat di Jawa, karena di India sebagai negeri asal Hindu, Agastya tidak ditempatkan dalam percandian Siwa. Demikian menurut laman BPCB Jawa Tengah.

Rencananya ekskavasi yang melibatkan komunitas dan warga akan dilakukan setelah panen tebu. Maklum Situs Srigading terletak di perkebunan tebu milik warga. Semoga ada hasil yang akan memperluas wawasan sejarah Nusantara.*** 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun