Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Koleksi Baru Pangeran Diponegoro di Museum Sejarah Jakarta

2 April 2019   07:16 Diperbarui: 2 April 2019   07:19 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Batik Perang Jawa (Dokpri)

Koleksi

Kamar Diponegoro pertama kali diidentifikasi oleh arsiparis Hindia-Belanda, Frederik de Haan (1863-1935). Haan dikenal dengan bukunya berjudul Oud Batavia.

Kamar Diponegoro luasnya 120 meter persegi. Namun, kata Carey, memiliki dampak visual dan emosional bagi pengunjung. Di ruang ini terdapat beberapa lukisan tentang Diponegoro. Ada juga sejumlah salinan artefak berkualitas tinggi yang digunakan oleh Diponegoro atau diproduksi oleh atau untuknya selama penahanan singkatnya.

Oplet, kendaraan zaman dulu di Jakarta dalam pameran temporer (Dokpri)
Oplet, kendaraan zaman dulu di Jakarta dalam pameran temporer (Dokpri)

Koleksi maskot berupa sketsa pensil Diponegoro yang digambar oleh walinya selama di Batavia, Adrianus Johannes (Jan) Bik dan potret Bik. Koleksi lain surat pribadi Diponegoro untuk ibu dan putra sulungnya. Meja kerja dan sangkar burung ikut mewarnai koleksi.

Dibandingkan sewaktu pra pembukaan November 2018 lalu, kini ada tambahan koleksi baru pada pameran tetap ini berupa replika tongkat ziarah, replika tombak, dan batik tulis tentang Perang Jawa. Banyak pihak berharap Kamar Diponegoro menjadi maskot museum, sebagai daya tarik pengunjung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun