Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Satu Per Satu Siaran Radio Gelombang Pendek Berguguran

19 Juni 2017   07:24 Diperbarui: 19 Juni 2017   13:40 10363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tampilan BBC Indonesia di internet (Foto: bbc.com)

Namun dibandingkan siaran radio lokal, siaran SW sangat terbatas dalam waktu pengudaraan. Ada stasiun radio yang mengudara selama satu jam sehari. Ada pula yang mencapai empat jam. Ini semua tergantung dari anggaran yang diterima dari negara bersangkutan tempat penyelenggaraan siaran.

Jika dirunut ke belakang, memang keberadaan siaran SW tidak bisa dilepaskan dari sejarah pembentukan negara RI. Ini dapat dilihat dari siaran pertama Radio Australia dan Radio Suara Amerika dalam Bahasa Indonesia, yakni pada 1942.   Jadi kalau dihitung-hitung, usia siaran Indonesia Radio Australia dan Radio Suara Amerika sudah 75 tahun. Stasiun lain yang juga berusia relatif tua antara lain Radio BBC (1949), Radio Suara Malaysia (1963) dan Radio Suara Jerman Deutche Welle (1963). Sedangkan yang masih relatif muda adalah Radio Singapura Internasional (1998). Jelas ini menunjukkan stasiun radio gelombang pendek semakin diperlukan, terutama oleh masyarakat terpencil dan warga perantauan,  sehingga tetap eksis sampai kini.

Saking digemarinya siaran SW oleh masyarakat Indonesia, sejak beberapa tahun terakhir sejumlah pemancar FM di beberapa wilayah tanah air menjalin kemitraan dengan stasiun radio mancanegara itu. Tercatat BBC London, Radio Suara Jerman Deutsche Welle, Radio Suara Amerika, dan Radio Korea memiliki radio mitra terbanyak di Indonesia. Secara kontinyu radio-radio lokal menyiarkan acara berupa  siaran penuh, ada pula yang mengkhususkan pada warta berita saja. Dampak positifnya adalah suara yang terdengar dari radio mitra nyaris jernih sehingga memudahkan penangkapan.

Informatif

Siaran SW umumnya bersifat informatif dan edukatif. Tambahan, siaran SW tidak mengudarakan satu pun iklan komersial. Warta berita merupakan siaran unggulan yang selalu dihadirkan radio-radio SW itu. Mata-mata acara lainnya adalah kebudayaan negara setempat, iptek, sayembara atau kuis, kotak surat atau kontak pendengar, pelajaran bahasa, dan masih banyak lagi.

Dibandingkan radio siaran swasta niaga atau radio kemersial, salah satu keuntungan mendengarkan siaran SW adalah para pendengar banyak mendapatkan fasilitas istimewa. Pedoman acara dibagikan secara cuma-cuma. Demikian pula berbagai bahan cetakan, kartupos bergambar, stiker, pulpen, buku notes, kalender, vandel, naskah siaran, foto para penyiar, dan buku pelajaran bahasa.

Para pendengar SW sendiri terdiri atas berbagai kalangan dan lapisan sosial, antara lain masyarakat di daerah terpencil dan remaja pedesaan yang sulit dijangkau media cetak atau televisi. Kaum intelektual di Jakarta dan perkotaan lainnya, juga sering memantau siaran SW. Begitu pun  para TKI, TKW, mahasiswa, dan pelaut yang sedang berada jauh di negeri orang.

Betapa digandrunginya siaran SW, dapat dilihat dari berbagai klub pendengar yang didirikan oleh para SW-mania di berbagai daerah. Misalnya saja Radio Listeners Club Indonesia,Kelompok Pencinta Radio Gelombang Pendek, Deutsche Welle Fans Club, Media Monitoring Club, dan masih banyak lagi. Ini membuktikan bahwa siaran SW tak akan mati, meskipun di Indonesia sudah banyak pemancar televisi dan radio swasta.

Sayang, sejak beberapa tahun lalu beberapa stasiun mulai berguguran satu per satu. Radio Singapura, Radio Nederland, dan Radio Australia sudah tidak mengudara melalui gelombang pendek karena alasan penghematan. Kini beberapa stasiun hanya bisa ditangkap melalui digital (internet) atau radio online. Begitulah dampak dari teknologi.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun