Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menafsir Gambar Telapak Tangan pada Gua Purba dengan Metode Palmistri

12 November 2016   13:48 Diperbarui: 14 November 2016   03:08 1111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perkiraan jenis kelamin berdasarkan gambar telapak tangan (Dok. Cecep Eka Permana)

Penelitian Manning, menurut Cecep, menunjukkan bahwa pria umumnya memiliki rasio rendah dibandingkan wanita. Seorang perempuan Polandia memiliki rasio rata-rata 1, sedangkan laki-lakinya memiliki rasio rata-rata 0,99. Rasio 2D:4D pada orang Inggris menunjukkan perempuan dengan rasio 0,99 dan laki-laki memiliki rasio 0,98.

Konferensi

Ide Manning itu pernah dibincangkan dalam konferensi International Federation Rock Art Organization (IFRAO) Desember 2004. Kala itu Jean-Michel Chazine dan Arnaud Noury melaporkan penelitiannya berjudul ”Sexual Determination of Hand Stencil on the Main Panel of the Gua Masri II Cave (East-Kalimantan/Borneo-Indonesia)”.

Menurut Cecep, Nelson, Manning & Sinclair (2006) memuji laporan Chazine & Noury yang telah mencoba menerapkan metode digit ratio 2D:4D. Mereka juga mengkritisi bahwa hasilnya kurang tepat,   karena mengukur rasio 2D:4D gambar telapak tangan di Kalimantan Timur menggunakan acuan tangan orang Eropa.  Padahal, untuk rasio 2D:4D  mestinya diambil sendiri dari pengukuran masyarakat tradisional setempat sekitar gua prasejarah yang dikaji.

Berdasarkan acuan dan pengalaman kajian yang ada, Cecep dan Isman Pratama (2012) mencoba melakukan penerapan metode digit ratio 2D:4D. Dalam kajian tersebut,  mereka meneliti tangan penduduk setempat di kampung Leang-Leang dan Samanggi. Sebagai sampel diambil gambar telapak tangan di Leang Patta Kere, Sulawesi Selatan. 

Berdasarkan penghitungan rasio tangan penduduk perempuan  0,926 dan laki-laki 1,071, maka hasil prediksi menunjukkan bahwa tangan laki-laki terdapat pada tujuh gambar, yakni 2, 4, 5, 7, 8, 11, dan 12, tangan perempuan terdapat pada tiga gambar, yakni 1, 3, dan 6. Sedangkan gambar 9 dan 10 tidak diketahui jenis kelaminnya (lihat gambar).

Kajian jender telapak tangan prasejarah terus dikembangkan oleh Cecep, Karina, dan Ingrid (2015) lewat penelitian gambar tangan di wilayah Sulawesi Selatan dan Maluku.  Semoga hasil analisisnya telah selesai.***

Palmistri

Salah satu ilmu atau pengetahuan yang kemungkinan bisa dipakai untuk menguak tabir kegelapan pada gambar telapak tangan adalah palmistri.  Secara luas palmistri dikenal sebagai ilmu yang digunakan untuk menganalisis kepribadian orang melalui garis tangan.

Sesungguhnya yang dipelajari palmistri sangat luas karena mencakup juga bentuk telapak tangan, bentuk jari termasuk ujung jari, jarak antarjari, perbandingan panjang jari, dan perbandingan ruas jari.

Letak jari untuk menentukan kepribadian dan emosi
Letak jari untuk menentukan kepribadian dan emosi
Sejak lama sejumlah negara mengembangkan pengetahuan palmistri. Kini ada tiga negara yang dinilai paling getol memopulerkan palmistri, yakni Tiongkok, India, dan Yunani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun