Mohon tunggu...
Josua Sibarani
Josua Sibarani Mohon Tunggu... Konsultan - Pembelajar

Pembaca, Pembelajar, Mencoba Menulis

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Melototi Anggaran Belanja Hibah untuk PAUD pada RAPBD DKI 2018

29 November 2017   14:42 Diperbarui: 30 November 2017   11:24 1357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


"Hati-hati!!! Benturan kepentingan bisa menjadi penyebab terjadinya tindak pidana korupsi."

"Jakarta PAUD-nya harus menjadi PAUD yang terbaik, harus dan guru-gurunya, pendidiknya harus bahagia di PAUD, betul kan, Bu? Nanti anggarannya digedein, Bu," ujar Anies saat mengukuhkan istrinya, Fery Farhati, sebagai Bunda PAUD DKI Jakarta. (Kompas, 16/11/2017).

Akhirnya janji anggaran PAUD digedein ditepati. Hal ini dapat dilihat dari RAPBD DKI Jakarta 2018 (apbd.jakarta.go.id) melalui anggaran belanja hibah, yaitu Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini (Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta) sebesar Rp. 86,33 milyar. Tidak itu saja. Bahkan, dianggarkan juga belanja hibah untuk Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI) sebesar Rp 40,2 milyar. Jadi total anggaran PAUD untuk belanja hibah RAPBD DKI Jakarta 2018 sebesar Rp 126,5 milyar.

Belanja hibah kepada HIMPAUDI termasuk kategori belanja hibah kepada Badan/Lembaga/Organisasi Swasta/Organisasi Masyarakat. HIMPAUDI beralamat di Jl. Poltangan Raya No.25 Pasar Minggu Jakarta Selatan. Alamat kantor HIMPAUDI tersebut masih menumpang di kantor penyalur satpam menurut hasil penelusuran Kompas.com. 

Mungkinkah HIMPAUDI - penerima hibah RAPBD DKI Jakarta 2018 sebesar Rp 40,2 milyar - masih menumpang kantor?

Menurut Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Sopan Adrianto mengatakan, dari hibah Rp 40,2 miliar itu maka setiap guru PAUD akan diberi honor Rp 500.000 per bulan di 6.700 PAUD di Jakarta. Jumlah PAUD tersebut sesuai dengan jumlah PAUD yang diajukan dalam proposal HIMPAUDI.

Jadi penulis menghitung ulang Rp 40,2 miliar itu diperuntukan untuk honor Rp 500.000 per bulan. Jika disetahunkan sebesar Rp 6 juta. Rp 40,2 miliar dibagi Rp 6 juta maka hasilnya 6.700. Dengan demikian, Rp 40,2 miliar itu untuk 6.700 guru PAUD, bukan lembaga PAUD. 

Menurut Statistik Pendidikan Anak Usia Dini 2016/2017, Provinsi DKI Jakarta pada priode Januari - Desember 2016 hanya mempunyai PAUD sebanyak 1.546 lembaga dengan jumlah pendidik sebanyak 5.256 orang. Perkembangan jumlah pendidik PAUD Provinsi DKI Jakarta pada kurun waktu 2013 s/d 2016 sebagai berikut 7.473, 4.213, 2.656, 5.256. Di sisi lain, perkembangan jumlah lembaga PAUD Provinsi DKI Jakarta mulai tahun 2013 (1.497), 2014 (1.565), 2015 (1.448) dan 2016 (1.546).  

Jika mengacu Statistik Pendidikan Anak Usia Dini 2016/2017, maka jumlah pendidik PAUD sebanyak 5.256. Berbeda dengan proposal HIMPAUDI, jumlah pendidik PAUD pada tahun 2018 sebanyak 6.700. Dengan demikian, pertambahan jumlah pendidik PAUD Provinsi DKI Jakarta dari tahun 2016 ke tahun 2018 sebanyak 1.444orang (27.47 persen).

Gerakan Nasional Pembelajaran Aku Anak Jujur (GERNAS MANJUR) telah diluncurkan sejak Maret 2016 oleh HIMPAUDI. Gerakan ini untuk menumbuhkan kejujuran dan harus dimulai dari diri sendiri. Semoga Bunda PAUD DKI Jakarta, Fery Farhati, agar turut serta mengawasi penggunaan anggaran belanja hibah PAUD RAPBD DKI Jakarta 2018 (baca: uang rakyat) sehingga efektif. Ya bunda...    

Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun