Mohon tunggu...
Josua Sibarani
Josua Sibarani Mohon Tunggu... Konsultan - Pembelajar

Pembaca, Pembelajar, Mencoba Menulis

Selanjutnya

Tutup

Money

Potret Kemiskinan Kids Zaman Now

22 November 2017   16:23 Diperbarui: 23 November 2017   10:26 887
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber tercantum pada gambar

Satu dari 8 kids jaman now (0-17 tahun) Indonesia hidup dalam kemiskinan. Bahkan angka kemiskinan anak tersebut lebih tinggi, jika dibandingkan dengan kelompok umur lainnya (remaja, pemuda dan usia produktif). Angka tersebut berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2016.

Definisi anak menurut UU No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan. Anak yang hidup dalam kemiskinan merupakan anak yang mengalami kekurangan (deprivasi) terhadap material, spritual, dan emosional yang dibutuhkan untuk bertahan hidup dan berkembang, tidak dapat menikmati hak-haknya, tidak dapat mencapai potensi diri atau berpartisipasi secara penuh dan setara dalam lingkup sosial (United Nations Children's Fund-UNICEF).

Potret kemiskinan kids jaman now di Indonesia berdasarkan hasil Susenas Maret 2016: 

  • 1 dari 8 anak (0-17 tahun) hidup dalam kemiskinan  
  • Persentase kemiskinan anak di perkotaan (9,77%) dan perdesaan (16,82%).
  • Lebih dari separuh anak (57,05%) hidup dengan Rp23.625,- per hari (atau dibawah 2 kali Garis Kemiskinan Nasional).  
  • 7 dari 10 anak (0-17 tahun) miskin yang kepala rumah tangganya berpendidikan tamat SD ke bawah (70%)
  • 3 dari 5 anak miskin tinggal di rumah tangga yang tidak memiliki Kartu Perlindungan Sosial (KPS) atau Kartu Keluarga Sejahtera (KKS)  
  • 2 dari 3 anak miskin tinggal di rumah tangga yang tidak menerima raskin; dan
  • 9 dari 10 anak miskin tinggal di rumah tangga yang tidak menerima bantuan tunai subsidi BBM

 Pendidikan

  • 2 dari 3 anak (3-6 tahun) belum mengakses pendidikan prasekolah
  • 8 dari 100 anak (5-17 tahun) belum dapat mengakses fasilitas Pendidikan  
  • 1 dari 5 anak (7-17 tahun) yang terlambat dalam mengakses pendidikan.
  • 2 dari 10 anak (7-17 tahun) tidak bersekolah (23,09%)

 Makanan dan Nutrisi

  • 3 dari 10 anak (0-23 bulan) tidak mendapatkan ASI sesuai dengan umurnya (32,34%).
  • 1 dari 4 anak (0-4 tahun) mengkonsumsi kalori kurang dari kebutuhan minimumnya
  • 3 dari 10 anak (5-17 tahun) mengkonsumsi kalori kurang dari kebutuhan minimumnya

Kesehatan

  • 1 dari 2 anak (12-59 bulan) tidak mendapatkan imunisasi lengkap  
  • 6 dari 10 anak (0-4 tahun) tidak memiliki jaminan kesehatan
  • 4 dari 10 anak (5-17 tahun) tidak memiliki jaminan kesehatan

 Perlindungan Anak

  • 1 dari 4 anak (0-4 tahun) belum memiliki akte kelahiran

 Fasilitas

  • 2 dari 5 anak (0-4 tahun) tidak memiliki akses terhadap sanitasi layak  
  • 2 dari 5 anak (5-17 tahun) tidak memiliki akses terhadap sanitasi layak  
  • 3 dari 10 anak (5-17 tahun) tidak memiliki akses terhadap air minum layak

Kids jaman now di Indonesia sangat membutuhkan perhatian khusus dari semua pihak. Kemiskinan anak menghambat tumbuh kembang anak secara optimal dan menjadikan anak miskin berpeluang kecil menjadi mandiri secara ekonomi di masa mendatang.

Anak sebagai kelompok rentan yang paling merasakan dampak dari kemiskinan (double vulnarable). Setiap anak yang tinggal di rumah tangga miskin rentan mengalami tekanan kemiskinan multi dimensi yang dapat mempengaruhi masa depan mereka.

Karena itu, upaya mengentaskan kemiskinan kids jaman now agar mengutamakan pemenuhan akses terhadap pelayanan dasar, terutama akses ekonomi kepada orang tua anak tersebut atau orang-orang terdekatnya (baca: anggota rumah tangga dewasa lainnya).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun