Mohon tunggu...
Jalu Wintang
Jalu Wintang Mohon Tunggu... Lainnya - A man who always thirst for knowledge

Tuliskan setiap jejak langkah dalam hidupmu atau kau akan hilang dalam pusaran zaman

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mencoba Ikut Konferensi International Model United Nations: Why Not? (Day 2)

1 Agustus 2021   12:53 Diperbarui: 9 Agustus 2021   20:22 925
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Dokumen Pribadi
Sumber : Dokumen Pribadi

Berinteraksi di melalui Substantive Chit juga menjadi sarana komunikasi yang efektif selama konferensi berlangsung, lho. Saya sering melihat banyaknya delegasi yang seringkali kecolongan dalam menyampaikan pendapat selama Moderated Caucus. Banyak yang kehabisan waktu padahal poin-poin yang mereka sampaikan belum tuntas. Belum lagi, durasi waktu sesi untuk bertanya atau berkomentar secara langsung di forum sangat terbatas (paling lama hanya 15-30 detik saja). Akhirnya, banyak delegasi yang saling melayangkan "surat cinta" eh Substantive Chit tadi ke sesama delegasi untuk meminta penjelasan lebih dan memberikan klarifikasi. Bahkan, ada beberapa delegasi yang sampai niat mencantumkan referensi jurnal ilmiah saat adu argumen. Wih... ngeri-ngeri, tapi mantap sih...

Setelah semua sesi perdebatan dan diskusi yang lumayan panjang itu, kami diharuskan untuk menyerahkan Draft Resolution itu kepada Head Chair untuk dicek dan dikoreksi apakah draft nya layak atau masih perlu ada perbaikan. Selagi draft kami di cek, Head Chair juga memberikan sesi Break sekitar kurang lebih 10 menit. Selang setelah 10 menit, kami kembali ke room sidang dan Head Chair memberikan beberapa umpan balik/feedback terhadap draft yang sudah kami buat dari aspek plagiarisme maupun teknis penulisan lainnya. Dari feedback tadi, kami langsung bekerja sama untuk memperbaiki draft tersebut.

Sumber : Dokumen Pribadi               
            googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-712092287234656005-411');});
Sumber : Dokumen Pribadi googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-712092287234656005-411');});

Selama proses revisian draft tadi, Head Chair juga memperkenalkan proses Amendment (Amandemen). Wah.. sudah makin kerasa vibes-vibes ala anggota parlemen, kan ? Proses Amendment ini adalah proses tindakan yang dilakukan oleh delegasi untuk menambahkan, mengurangi, atau memodifikasi poin dalam suatu Draft Resolution yang sedang dibuat. Head Chair memberikan kesempatan sekitar 8 usulan amandemen yang bisa diangkat di dalam sidang. Setelah setiap delegasi memberikan usulan poin yang mau diamandemen, maka Head Chair dan para delegasi bisa melangsungkan sidang amandemen.

Setiap delegasi bisa membuat kesepakatan dengan delegasi lain dan Head Chair untuk menentukan setiap poin usulan amandemen Draft Resolution. Semua usulan amandemen akan dipertimbangkan berdasarkan kebijakan setiap negara serta kemaslahatannya terhadap keberlangsungan hidup secara global. Diantara 8 usulan amandemen yang sudah diangkat (baik yang bersifat menambahkan, mengurangi, maupun memodifikasi poin), Head Chair memutuskan bahwa semua amandemen lolos. Amandemen DR sudah masuk kategori "Friendly Amendment". Artinya, amandemen DR sudah bisa diterima oleh semua negara, terutama negara sponsor dan bisa segera diimplementasikan dalam bentuk kebijakan. Namun, prosesnya tidak berhenti sampai di situ.

Output dari sidang konferensi International Model United Nations adalah menghasilkan suatu Draft Resolution (DR). Setelah DR diamandemen, langkah selanjutnya adalah melaksanakan "voting" yang wajib diikuti oleh semua delegasi. Ada 3 pilihan dalam voting DR ini, yaitu "Yes", "No", atau "Abstain". Sebelumnya, pelaksanaan voting juga dibarengi dengan sesi "Roll Call" atau absensi. Di sesi absensi ini, setiap delegasi akan diberi dua pilihan yang juga berhubungan dengan kegiatan voting DR ini. Peserta bisa memilih Present (Hadir) atau Present and Voting (Hadir dan Memilih). Perbedaannya adalah jika delegasi memilih Present, maka dia bisa memilih 3 pilihan, yaitu pilih Yes, No, atau Abstain (Netral). Jika delegasi memilih Present and Voting, maka delegasi wajib memilih Yes atau No saja.

Hasil dari pelaksanaan voting dari konferensi IMUN kali ini adalah mayoritas suara berada di pilihan Yes, disusul Abstain dan No (yang mejadi suara minoritas). Artinya, Draft Resolution resmi dinyatakan lolos uji. Saya sempat iseng bertanya kepada Isabella, Head Chair kami selama konferensi, apakah ada tindak lanjut setelah kami menyusun DR. Dia menjawab " DR nya nanti bisa dibuat sebagai media pembelajaran sekaligus pengalaman bagi kalian selepas konferensi ini. Bahkan, tidak menutup kemungkinan jika DR yang kita ajukan itu eligible, menarik dan unik, bisa diusulkan ke dewan PBB di Amerika sana." Wow... nggak kebayang kalau DR yang kami buat layaknya membangun Candi Prambanan ini benar-benar bisa sampai ke meja Dewan PBB yang terhormat.

Kami saling berbincang-bincang dan berkenalan satu sama lain setelah sekian lama berdebat dan berdiskusi panjang lebar selama dua hari penuh. Mereka berasal dari berbagai latar belakang dan juga negara. Ada yang dari India, Kenya, Cina, bahkan Indonesia yang hadir di committee UNESCO. Sayangnya tidak ada yang dari Australia, Eropa, atau Amerika yang muncul sesuai yang saya ekspektasikan sebelumnya, but it still an amazing and great conference I've ever joined. Mostly, mereka berasal dari kalangan pelajar, mulai dari mahasiswa S1, S2, bahkan ada juga yang masih berada di bangku sekolah. Sesi ini kami manfaatkan untuk mengenal satu sama lain sampai waktu sesi penutupan tiba.

Konferensi kali ini ditutup dengan sesi Awarding. Panitia akan memberikan penghargaan sebagai apresiasi atas delegasi yang aktif berpendapat, memberikan solusi terbaik serta berkontribusi lebih selama berlangsungnya konferensi. Sejujurnya aku tidak terlalu berharap lebih untuk dapat penghargaan. Sudah ikut IMUN Conference saja bagiku merupakan suatu kesempatan sekaligus momen yang sangat luar biasa dalam hidupku. Head Chair beserta jajaran panitia IMUN menjelaskan bahwa ada 5 kategori award yang bisa diperebutkan oleh para delegasi. Berikut ini kategorinya :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun