Mohon tunggu...
Dizzman
Dizzman Mohon Tunggu... Freelancer - Public Policy and Infrastructure Analyst

"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Elektabilitas Menurun, Alarm Buat Petahana

20 Maret 2019   15:12 Diperbarui: 21 Maret 2019   01:45 1012
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiket pesawat yang semakin tinggi malah membuat masyarakat harus ke luar negeri dulu sebelum menginjak ibukota juga turut membuat masyarakat semakin resah dengan keadaan ini.

Memang bukan semua salah petahana, karena tidak mudah menghela gerbong kereta tua walau lokomotifnya sudah berganti sejenis Shinkansen. Aparatur yang lamban bekerja masih mendominasi dihampir semua lembaga negeri ini, sementara para pegawai baru justru malah sebagian mengikuti irama seniornya, bukan membawa perubahan yang lebih baik. Para politisi terutama pendukung petahana juga tidak menunjukkan perilaku yang dapat diteladani membuat masyarakat semakin apatis dengan pemilu kali ini.

Celakanya, golput justru jadi kambing hitam yang terus ditakut-takuti, bukannya malah dirangkul oleh pendukung petahana. Bukannya memperbaiki kesalahan kolektif birokrat dan politisi yang sudah mendarah daging ini, malah golput yang disalahkan. 

Seharusnya kita menyadari mengapa mereka golput, karena ternyata setelah lima tahun bekerja, walau ada perubahan signifikan di beberapa bidang termasuk infrastruktur, namun belum menyentuh akar permasalahan yang terjadi. Kasus korupsi makin marak, bahkan semakin banyak yang terkena OTT, kasus HAM yang tak pernah diselesaikan membuat orang skeptis akan adanya perubahan mendasar di negeri ini.

Menaikkan gaji PNS, walaupun sudah waktunya dan tak terkait langsung dengan pemilu, rasanya tidak akan menolong banyak untuk mengerek elektabilitas yang sudah terlanjur turun. Apalagi waktu pencoblosan tinggal hitungan hari, tak sampai sebulan lagi, hanya tinggal mukjizat saja yang mampu mendongkrak elektabilitas petahana.

Hasil survey memang belum tentu menjadi kenyataan, namun bisa menjadi barometer untuk waspada. Turunnya elektabilitas harusnya menjadi peringatan bagi para pendukung petahana untuk lebih humanis serta harus mampu meyakinkan para swing voters dengan tidak lagi menakut-nakuti apalagi mengkambinghitamkan golput, karena sudah terbukti pendukung sebelah tak bergeming sedikitpun walau perwakilannya sudah diberi tempat khusus di samping beliau.


Berilah keyakinan pada masyarakat dengan menunjukkan perilaku yang positif, bukan lagi saling mengejek apalagi menyebar hoax yang tidak penting. Berusahalah menahan diri untuk tidak melakukan tindakan koruptif, kriminal, atau pelanggaran hukum lainnya agar menjadi teladan serta untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada petahana yang mulai menurun akibat hal-hal yang telah diuraikan di atas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun