Dari Makassar ke arah utara (Palu, Gorontalo, Manado) cuaca kurang stabil, kadang terjadi goncangan di sekitar Toraja hingga Teluk Palu. Sementara ke arah timur biasanya menjelang masuk pulau Papua cuaca mulai tidak stabil. Apalagi di pedalaman Papua, masih sering terjadi kecelakaan akibat cuaca buruk.Â
Untunglah jarak sekitar 5 km menjelang pendaratan cuaca kembali cerah dan pesawat mendarat dengan selamat. Namun sebelum terbang saya sempat was-was juga karena sehari sebelumnya terjadi penembakan pesawat yang hendak mendarat oleh oknum OPM sehingga sempat ragu untuk terbang.
Sewaktu bertugas di Kupang dulu, beberapa kali saya juga mengalami goncangan terutama saat melalui Laut Sawu menjelang turun di Kupang. Namun sepanjang pengalaman saya goncangannya masih dalam batas kewajaran, hanya ketika Gunung Tambora batuk agak sedikit was-was juga walau akhirnya tetap selamat sampai di darat.
Saat turun, ada beberapa bandara yang cukup rawan, seperti Yogyakarta yang landasannya pendek. Beberapa kali pesawat yang saya tumpangi memaksakan diri mengerem dengan keras agar bisa berhenti tepat di ujung landasan, supaya tidak mengulangi kejadian Garuda 11 tahun lalu.Â
Mendarat di Yogyakarta memang butuh keahlian tersendiri karena sebelum mendarat harus melalui gunung-gunung tinggi seperti Merapi dan Merbabu, apalagi saat di bawah sedang penuh jadi pesawat harus berputar-putar di udara menunggu antrian mendarat.
Penumpang sempat panik dan berteriak-teriak karena pesawat tiba-tiba terangkat ke atas mencoba menjauhi landasan. Saya juga sempat komat kamit mengingat pemaksaan tersebut beresiko stall.Â
Untunglah pesawat masih memiliki tenaga sehingga stall bisa dihindarkan. Pilot harus berputar kembali sambil menghitung dorongan angin dari samping agar tepat mendaratkan pesawat di ujung landasan.
Beberapa kali saya juga mengalami pengereman keras di bandara kecil yang landasannya pendek seperti Tanjung Pinang, Pangkal Pinang, dan Gorontalo waktu belum diperpanjang.Â
Tubuh nyaris berbenturan dengan kursi di depan, untung masih menggunakan seat belt sehingga agak tertahan sedikit. Pernah juga pesawat nyaris ngepot karena memaksakan diri berbelok saat mendarat di Soetta, karena kalau telat berbelok maka pesawat harus memutar di belokan berikutnya yang berjarak satu kilometer lebih.