Mohon tunggu...
Diyana AnisAsharika
Diyana AnisAsharika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya membaca

Selanjutnya

Tutup

Analisis

PDIP Telah Beri Sinyal Buka Pintu Koalisi di Pilwali Malang Tahun 2024

19 Maret 2024   16:40 Diperbarui: 19 Maret 2024   16:42 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

MALANG -- PDI Perjuangan (PDIP) telah membuka sinyal koalisi dengan partai politik lain di Pilwali Kota Malang 2024.Meski telah meraih kursi terbanyak di Pileg 2024 dengan 9 kursi,PDIP tetap membutuhkan kerja sama dengan partai politik lain.


"Kami DPC PDIP Kota Malang merekomendasikan ke DPP untuk berkoalisi di Pilkada Kota Malang tahun 2024,"ujar ketua DPC PDIP Kota Malang I Made Rian Diana Kartika.


Made juga mengungkapkan alasan DPC PDIP Kota Malang membuka pintu koalisi di Pilwali 2024 nanti.Satu di antaranya yaitu perolehan kursi di DPRD Kota Malang hasil Pileg 2024 yang cukup ketat.

"Karena kursi sekarang itu kan ketat,PDI 9,PKB 8,PKS 7,Gerindra 6,dan Golkar 6 kan jadi pemikiran juga (koalisi)," ungkap Made.
Selain itu juga,lanjut Made, bangunan dari komunikasi lintas partai di Kota Malang selama ini cukup berjalan dengan baik.Meskipun,tensi konstelasi politik nya cukup tinggi di Pilpres 2024 kemarin.

"Jadi,kita sampaikan kepada DPP karena hubungan antar partai di Kota Malang cukup baik.Meskipun pemilu presiden kemarin itu berlangsung begitu ketat,tetapi pertarungan antar calon kandidat itu tidak sampai membuat kita menjadi terpecah belah,dan komunikasi antar partai politik tetap terjalin dengan baik," sambung Made.


Meski demikian,DPC PDIP Kota Malang masih menunggu keputusan DPP PDIP yang akan berkoalisi nanti pada Pilwali 2024.
"Koalisi apa dan seperti apa nanti di tingkat pusat lah yang akan menentukannya.Tapi yang jelas kita ingin berkoalisi dengan PKB,Golkar,Gerindra,dan juga dengan PKS.Tidak menutup kemungkinan dengan Nasdem atau Demokrat juga," sambung Made lagi.

Made juga menambahkan,PDIP itu hanya akan mengajukan calon wali kota Malang,bukan wakil Wali Kota.Karena sebenarnya PDIP bisa mengajukan calonnya sendiri dan mempunyai jumlah kursi terbanyak di DPRD Kota Malang.


"Kami hanya menawarkan N1 yaitu (Wali Kota Malang) karena rekomendasi DPC (Kota Malang) ingin berkoalisi," pungkas Made.
Jadi seperti yang sudah disampaikan oleh ketua DPC PDIP,mungkin ada berbagai faktor  yang menyebabkan adanya koalisi pilwali  pada tahun 2024 ini,salah satunya itu bisa jadi karena strategi politik yang bertujuan untuk memperluas basis dukungan dan juga memperkuat posisi politik di level lokal.

Dalam konteks Pilwali Malang, PDIP mungkin melihat potensi untuk mencapai tujuan tersebut dengan membentuk koalisi dengan partai atau kelompok lain. Namun, alasan pasti di balik keputusan tersebut dapat beragam dan memerlukan informasi lebih lanjut dari pernyataan resmi PDIP itu sendiri atau analisis lebih lanjut dari konteks politik lokal.Faktor selanjutnya itu,adanya strategi pemenangan yang dilakukan oleh PDIP yang dimana mungkin PDIP ini melihat bahwa membentuk koalisi dapat meningkatkan peluang kemenangan dalam Pilwali Malang tahun 2024, terutama jika lawan-lawannya memiliki dukungan yang kuat.
 
Faktor selanjutnya yaitu mungkin kepentingan bersama yang dimana itu adanya kemungkinan bahwa PDIP ini memiliki kepentingan bersama dengan partai lain di Malang, baik dalam hal kebijakan maupun untuk memperkuat stabilitas pemerintahan setempat.Lalu adanya Dinamika nasional,Faktor-faktor nasional seperti arah kebijakan partai, strategi nasional PDIP, atau perubahan dalam politik nasional bisa mempengaruhi keputusan PDIP untuk membentuk koalisi di tingkat lokal.Dan mungkin juga adanya tekanan dari publik atau dukungan basis pemilih dukungan publik atau tekanan dari basis pemilih PDIP di Malang juga bisa menjadi faktor yang mempengaruhi keputusan pembentukan dari koalisi di Kota Malang pada tahun 2024 ini.

Dalam pembukaan Pilwali 2024 ini juga dapat membangun kemitraan untuk pemerintahan yang lebih efektif dan  juga inklusif.
Hal ini juga bisa berdampak pada citra dari PDIP misalnya yaitu, PDIP dapat terlihat sebagai partai yang inklusif dan terbuka terhadap kerjasama lintas partai untuk mencapai tujuan politik. Ini bisa meningkatkan citra PDIP sebagai partai yang mampu membangun konsensus dan kolaborasi di tingkat lokal.Juga mungkin bisa menunjukkan fleksibilitas dan pragmatisme dari PDIP dalam merespons dinamika politik lokal. 

Hal ini dapat dipandang positif oleh pemilih yang menghargai adaptabilitas dan kemampuan untuk berkompromi.Namun, keputusan untuk membentuk koalisi juga bisa mendapat kritik dari beberapa segmen pemilih yang lebih ideologis atau loyal terhadap PDIP secara eksklusif. Mereka mungkin melihat langkah tersebut sebagai pengkhianatan terhadap prinsip-prinsip partai atau sebagai langkah yang mengurangi kejelasan ideologis PDIP.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun