"Baiklah, aku sudah tahu sifatmu. Jadi aku tak peduli siapa kamu."
"Jadi kita tetap bisa berteman, kan?"
"Siapa bilang? Percaya banget kamu, ya? Justru aku ingin mengatakan level jalan hidup kita tak sama. Jadi kita ini tidak boleh bertemu walau hanya dengan istilah teman."
"Jangan gitu, dong Mbak. Aku kan nggak pernah merayu Mbak. Ini sudah membuktikan jika aku betul-betul ingin berteman dengan Mbak."
"Aku tidak mau berteman dengan orang sepertimu."
"Ya Tuhan, sebegitu bejatkah aku, hingga Mbak nggak mau berteman?"
"Kamu itu tanya pada siapa?"
"Sama Mbak."
"Ya Allah ... apa perlu aku belikan cermin untukmu?"
"Ohh untuk ngaca, biar aku sadar jika memang ganteng kan?"
"Aku serius bicara. Malah ngelantur jawabnya."