[Terima kasih Mbak aku tunggu ya?]
Ternyata aku ini polos sekali ya, batinku berbicara. Pantes aja, dia pernah bertanya dimana aku bekerja, dan gajinya berapa. Dasar diri ini memang polos dan jujur, kujawab dengan jujur semua pertanyaannya.
Pekerjaanku sebagai konseling dengan gaji pokok sepuluh juta, tapi jika ada pekerjaan lebih, bisa sampai lima belas atau dua puluh juta. Memang tidaklah besar, tapi aku tetap bersyukur bisa bekerja. Untuk diri sendiri, dan untuk membantu suami.
Namaku Dewi Tiara, sudah menikah selama 8 tahun. Anak pertama berumur 7 tahun, sedangkan anak kedua berumur 5 tahun. Aku memiliki keluarga yang harmonis. Ya, memang bisa dibilang begitu. Bagiku suami yang kudampingi selama sewindu ini, sudah pasti kutemukan kekurangan, seperti pasangan lain pada umumnya.
Tapi aku bukan jenis orang yang suka membuka aib sendiri ke publik. Segala kekurangannya aku terima dengan lapang dada. Aku berprinsip, jika mempunyai masalah rumah tangga, tidak perlu diumbar kepada siapapun. Termasuk kepada teman yang baru kenal.
Pada awalnya, dia mencoba untuk mengorek semua masalah yang kuhadapi dalam rumah tanggaku. Tapi untunglah aku tidak sampai hanyut bercerita tentang kehidupan rumah tanggaku. Rahasianya tetap tersembunyi di dalam kalbu dan ingatanku.
Romy malah menceritakan sendiri tentang kehidupannya. Dia bilang hampir dua kali berzina dengan seorang perempuan pelanggannya.
"Kamu ini aneh. Mana ada orang terjatuh ke lubang yang sama."
"Ya aku tulus mencintainya."
"Tulus tapi?"
"Iya Mbak benar, tulus tapi modus."