[Mbak, aku tuh orangnya hyper]
[Maksudnya?]
Aku tahu maksud perkataannya. Tapi aku tidak terpancing dengan perkataannya. Dia menceritakan jika dirinya seorang laki-laki yang hyper dalam tanda kutip. Tapi sudah 12 tahun menikah, tidak kunjung mendapatkan keturunan. Dia bilang kualitas spermanya tidak bagus, sehingga sulit mempunyai anak.
Dia merasa puas sudah mengambil anak angkat, yang kini telah berusia 7 tahun. Tapi yang paling mengagetkan, dia bilang telah putus dengan teman kampusku.
Aku mengangkat telepon yang berdering buat pertama kalinya, sejak berteman dengannya.
"Maksudnya apaan sih whatshappmu."
"Aku udah putus ama temanmu Mbak. Mungkin karena dia cemburu aku selingkuh."
"What?"
"Maaf Mbak, sebenarnya aku itu laki-laki tak baik."
"Tak baiknya apa? Aku nggak ngertilah."
"I am gigolo."