Dia juga pernah bilang jika ketulusannya memang disisipi niat lain. Angkara modus adalah andalan yang terselip serius, di setiap aksinya.
Sebagai lelaki beristri, dia ingin terlihat menjadi  suami yang dapat dibanggakan, karena mempunyai harta yang berlimpah, sehingga sang istri akan merasa nyaman dalam dekapnya.
Dia bernama Romeo, panggilannya Romy. Berumur 35 tahun. Mengaku bekerja di bidang elektronik, dengan gaji yang pas-pasan. Kais pagi makan pagi, kais siang makan siang.
**
Semua berawal dari sini, setiap kesibukan yang kubumbui dengan selfi bersama rekan-rekan sekantor, selalu auploud di medsos. Entahlah, menjadi keranjingan selalu ingin terlihat aktif, mungkin, menjadi rutinitas tak sengaja. Jika aku merasa bosan, kadang-kadang merubah profileku dengan foto-foto lama. Tapi diluar dugaan, malah dia intens komentar.
[Nice!], komennya kala itu dalam salah satu fotoku.
[Hahaha, itu foto jadullah, ketika ponsel belum touch screen]
[But, lugu banget, gadis kampung yang mempesona]
Baru satu bulan berteman di medsos, itupun alasan aku terima karena namanya terdaftar dalam list pertemanan teman di kampus dulu. Setelah satu bulan kemudian, dia minta nomer telepon pribadi.
Aku bukanlah mudah menerima pertemanan dengan siapapun, kecuali melihat dengan gerak hati sendiri, setelah stalking profilenya. Demikian juga tentang nomer telepon, tidak mudah bagiku memberikan seenaknya kepada siapa saja yang meminta.
[Mbak!]