Mohon tunggu...
Diyah Kalyna
Diyah Kalyna Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis itu berbicara kepada alam. Menceritakan keindahannya dan mengungkapkan rahasianya. Aku, kamu, menjadi kita.

Berasal dari Blitar, Jatim, pendidikan S1 di kota Solo, Jateng, dan sekarang domisili di Negara Brunei Darussalam. Sejak tahun 2015 bergabung dalam mediasi dan penanganan masalah tenaga kerja.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bukan Sekadar Memandang

12 November 2019   06:58 Diperbarui: 12 November 2019   09:01 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

**

Bukan sekadar memandang. Membatinpun sudah senang. Apalagi bertukar pesan.
Mengulum senyum adalah imbas hati yang riang. Energi yang tak pernah berhenti, menghangat, lalu menghabiskan waktu ini.

Namun, rasa malu tertumpahkan pada dinding malam, yang menatap tajam kisah kita. Hingga rembulanpun menjadi saksi, dengan ketulusan pancaran sinarnya.

Ahh, sadarku sebagai insan biasa, tak berani menepis, betapa indahnya saat hembusan gelora asmaradana menyerang jiwa.

**
Bandar Seri Begawan, 12 November 2019
Diyah Kalyna

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun