Mohon tunggu...
Diyah Kalyna
Diyah Kalyna Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis itu berbicara kepada alam. Menceritakan keindahannya dan mengungkapkan rahasianya. Aku, kamu, menjadi kita.

Berasal dari Blitar, Jatim, pendidikan S1 di kota Solo, Jateng, dan sekarang domisili di Negara Brunei Darussalam. Sejak tahun 2015 bergabung dalam mediasi dan penanganan masalah tenaga kerja.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Jangan Lepaskan Genggamanku Part 3

9 September 2019   22:01 Diperbarui: 9 November 2019   08:27 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak anaknya lahir lima bulan yang lalu, suaminya sudah mulai sakit-sakitan. Dia selalu merawat dengan baik di rumahnya sendiri. Tetapi tanpa sengaja suaminya jatuh di kamar mandi, dan dilarikan ke rumah sakit hingga ternyata suami Bu Ratna, dinyatakan sakit stroke dalam keadaan parah.

Bu Ratna memberitahukan kepada anak tirinya yang berjumlah tiga orang. Meminta bantuan mereka untuk bergantian menjaga suaminya yang sedang dirawat di rumah sakit. Karena tidak sepenuhnya mampu menjaganya di rumas sakit. Anaknya masih terlalu kecil, dan juga tanggung jawab moral yang harus dia emban yaitu menjaga anak dari istri kedua yang baru berumur 7 tahun.

Meskipun dengan kemarahan dan perasaan dendam membara antara ibu tiri dan ketiga anak tiri. Akhirnya Ketiga anak tiri tersebut mau menjaga ayah mereka. Hingga dirawat selama satu bulan di rumah sakit, sang ayah juga suami dinyatakan wafat.

Setelah jenazah suami Bu Ratna di makamkan. Dia mulai mengalami tindakan kekerasan yang dilakukan oleh dua anak tirinya yang bernama Adip dan Aiman. Mereka menuduh Bu Ratna, jika penyebab ayahnya meninggal karena Bu Ratna lalai dalam menjaganya. Sementara anak bungsu dari istri pertama tersebut selalu merampas Amira, dari gendongannya. Bayinya yang masih berumur lima bulan diambil secara paksa hingga menangis. Kemudian jika sang bayi sudah kelihatan lapar, baru mereka kasihan dan mengembalikan ke pelukan Bu Ratna.

"Bu Sarah." Panggil Bu Ratna kepada Sarah, dengan suara yang panik.

"Iya, Bu. Ini saya yang ditugaskan oleh Lawyer untuk menjemput Ibu."

 "Bu, boleh tolong cepat nggak Bu. Hari ini, saya benar-benar nggak kuat. Aku ingin segera keluar dari rumah almarhum suami saya."

"Sabar Bu. Ibu bertahan ya Bu. Insyaallah tak lama lagi saya akan sampai ke rumah Ibu."

"Benarkah Bu?"

"Benar Bu. Jangan khawatir. Saya sedang menuju ke Balai Polis Bandar Seri Begawan. Untuk minta bantuan agar bisa mendampingi saya datang ke rumah Ibu."

"Hahh, Ibu bawa Polisi?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun