Mohon tunggu...
Diva roviqo
Diva roviqo Mohon Tunggu... Mahasiswa - ;)))

awali harimu dengan membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Anak Mengalami Gangguan Membaca? Yuk, Kenali Gangguan Membaca

13 April 2021   23:16 Diperbarui: 14 April 2021   13:16 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gunakan waktumu sebaik mungkin karena waktu tidak dapat berputar kembali.

Permasalahan terkait keterlambatan membaca atau gangguan perkembangan membaca kerap sekali terjadi di Indonesia. Banyak sekali orang tua yang lalai akan perkembangan membaca pada anak kemudian setelah lama menyadari orang tua akan cemas dan kebingungan mencari solusi bahkan meminta saran pada seseorang ahli bidang tersebut. Untuk itu mari kenali segala hal tentang gangguan perkembangan membaca

Apa sih keterlambatan membaca atau biasa disebut gangguan perkembangan membaca?

Gangguan membaca terpacu pada seseorang yang memiliki perkembangan keterampilan yang buruk dalam mengenali kata-kata dan memahami bacaan. Gangguan perkembangan membaca ini disebut juga disleksia.

Keterlambatan membaca atau gangguan perkembangan membaca adalah permasalahan dalam segi melihat, mengamati, dan memahami tulisan juga bacaan pada usia yang semestinya sudah mulai bisa membaca, entah itu ketika membaca mereka terbata-bata, bacaan mereka tidak jelas hingga membingungkan orang yang berinteraksi terhadapnya, ataupun anak-anak yang sulit membaca hingga timbul kurangnya komunikasi terhadap lingkungan sekitarnya karena merasa tidak cakap membaca.

Keterlambatan membaca pada anak kerap membuat orang tua cemas dan berpikir negatif. Banyak dari para peneliti mengungkapkan keterlambatan perkembangan membaca sering terjadi pada rentang usia 6 - 7 tahun sekitar masuk sekolah dasar. Hal penting lainnya agar orang tua tidak kualahan atau khawatir akan gangguan membaca adalah dengan melakukan kegiatan pra- membaca.

Apa saja pra - membaca itu?

pra - membaca merupakan Kemampuan yang harus dimiliki oleh anak agar nantinya mudah untuk melanjutkan jenjang berikutnya. Sebelum jenjang membaca terdapat jenjang pra- membaca dimana anak harus memiliki kemampuan antara lain adalah,

mengenal pengetahuan huruf, orang tua dapat memberi pengarahan tentang perbedaan bentuk dan suara dari setiap huruf yang ada seperti mengenalkan alphabet pada gambar, berlatih menulis nama.

Kemampuan kedua yakni kemampuan akan kesadaran fonologis. Kemampuan ini merupakan kemampuan memahami kata yang trdiri dari suku kata dan memiliki suara atau irama yang berbeda-beda

Kemampuan ketiga adalah kemampuan naratif. Kemampuan ini sering dikenal dengan kemampuan bercerita dan mendongeng, karena kemampuan ini merupakan kemampuan untuk medeskripsikan suatu peristiwa dan memahami cerita. Kegiatan yang dapat dilakukan adalah bermain peran, melontarkan pertanyaan saat membaca buku, dan mendorong mereka untuk bercerita.

Dengan mengetahui dan menerapkan kemampuan diatas cukup bagi orang tua untuk meminimalisir keterlambatan perkembangan membaca bagi anak usia dini. Seandainya orang tua kurang menerapkan kemampuan pra – membaca pada anak dapat mengakibatkan dileksia. Sebenarnya penyebab dari gangguan dileksia banyak antara lain seperti,

  • Faktor keturunan atau genetik. Banyak orang tua kurang menyadari faktor genetic atau keturunan. Terkadang ada saja orang tua tidak mau mengakui faktor keturunan dengan alas an malu atau gengsi.
  • Faktor anatomi otak. Kelainan pada perkembangan fungsi otak dapat memicu terjadinya disleksia pada anak.
  • Ketidakmampuan otak kiri untuk mengeja, membaca dan menulis.
  • Kesulitan mengolah fonem.
  • Kelahiran prematur atau berat lahir rendah. Anak yang lahir prematur dengan berat lahir rendah dapat mengalami kerusakan otak sehingga mengalami kesulitan belajar terutama membaca atau gangguan pemusatan perhatian.
  • Anak kurang memahami perintah karena lingkungan yang menggunakan beberapa bahasa (bi- atau multilingual).

Dari sini sudah dipastikan penyebab dari deleksia atau gangguan perkembangan membaca pada anak. Adapun tanda-tanda dileksia pada anak Dibandingkan dengan usia umumnya mereka akan memiliki perkembangan membaca yang cenderung terlambat. Salah satu tanda-tanda dileksia lainnya sebagai berikut

Pertama adalah kesulitan dalam pengucapan kata-kata. Kata-kata yang panjang cenderung membuat mereka kesulitan untuk mengucapkan kata yang benar. Mereka akan lebih mengalami masalah berbicara dengan mengucapkan kata-kata yang panjang.

Tak hanya kesulitan dalam pengucapan. Ternyata, kesulitan dalam mengekspresikan dirinya yang tidak dapat meningkatkan kata-kata yang ingin mereka gunakan. mereka akan lebih mengalami kesulitan meluapkan kata-katanya yang ingin mereka sampaikan.

Selain itu dapat di tandai dengan mengalami kesulitan pada saat anak memahami kata-kata yang berirama. Akibatnya dari kurangnya pemahaman tersebut mereka akan kurang mengapresiasikan kata yang berirama dan bersajak sehingga mereka susah untuk memahaminya.

Tanda gangguan dileksia kali ini adalah anak mulai menunjukkan tanda-tanda ketidaktertarikan pada susunan huruf alfabet. Banyak sekali permasalahan yang berbeda di bagian ini. Seperti, tertukar dengan huruf yang berkarakter sama, ejaan yang teracak, dan masih banyak lagi.

Tingkatan gangguan ini dibedakan menjadi 3 macam yaitu, tingkat ringan atau mild dapat ditandai dengan beberapa kesulitan membaca dalam dua domain akademik, tingkat sedang atau moderate dapat ditandai dengan kesulitan membaca dalam satu atau lebih domain akademik sehingga mereka tidak dapat cakap dan membutuhkan pengajaran intensif dalam waktu tertentu, tingkat berat atau severe dapat ditandai dengan kesulitan membaca yang ekstrim dalam berbagai domain akademik, mereka tidak memungkinkan untuk mengikuti pengajaran keterampilan pada umumnya dan membutuhkan pengajaran intensif yang bersifat individu atau privasi dan diperlukan banyak waktu untuk mengatasi gangguan membaca tingkat tinggi.

para orang tua jangan khawatir, setiap permasalahan pasti ada jalan penyelesaiannya.

tentunya secara medis gangguan perkembangan membaca dapat dikurangi bahkan hingga menghilang. salah satu caranya adalah terapi membaca semacam pelatihan membaca secara khusus untuk anak penderita gangguan perkembangan membaca. terapi membaca ini lebih menekankan pada seringnya berlatih mendengarkan seseorang yang sedang membacakan sebuah cerita kepada mereka dan kemudian seseorang meminta kepada mereka untuk membaca bersama secara perlahan. 

tanpa biaya yang mahal, membiasakan terapi ini dapat dilakukan dirumah dengan keluarga dan sanak saudara. Dengan membaca dan mendengar secara bersamaan, mereka akan mampu membangun kembali pemahaman dari kata-kata secara perlahan namun pasti.

selamat membaca, semoga bermanfaat :))

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun